Page 168 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 168
Dalam unggahan tersebut, Kemnaker memberikan perhitungan besaran THR 2021 menurut
masa kerja karyawan.
Berikut perhitungan besaran THR 2021.
THR harus diberikan kepada semua pekerja yang telah bekerja selama 1 bulan secara terus
menerus atau lebih.
THR Keagamaan juga diberikan kepada pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan
pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu
tertentu.
Besaran THR tergantung dari masa kerjanya.
- Masa kerja 12 bulan Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus
menerus atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah.
- Masa kerja 1 bulan Sementara bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan
secara terus menerus, tetapi kurang dari 12 bulan, THR diberikan secara proporsional sesuai
dengan perhitungan masa kerja dibagi 12 bulan kemudian dikali 1 bulan upah.
- Pekerja harian Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian yang telah
mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan .
- Masa kerja kurang dari 12 bulan Kemudian, bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa
kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap
bulan selama masa kerja.
Kapan jadwal pencairan THR 2021? Dalam konferensi pers secara online yang diunggah di
Youtube Kemenaker RI, Senin (12/4/2021), Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, menjelaskan
bahwa jadwal pencairan THR 2021 untuk pekerja swasta paling lambah 7 hari sebelum hari raya
keagamaan.
Itu artinya, 7 hari sebelum lebaran, THR pekerja swasta harus sudah cair.
Aturan pemberian THR bagi pekerja dan buruh ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor
M/6/HK.04/IV/2021.
Dalam aturan itu pula Ida Fauziah meminta THR 2021 wajib dibayarkan penuh kepada pekerja
dan buruh.
Sebab pada 2020, pengusaha diberi kelonggaran pemberian THR dengan alasan kelangsungan
usaha.
Menurut Ida, kini ekonomi sudah lebih membaik, maka THR wajib dibayar penuh.
"THR keagamaan adalah merupakan pendapatan non-upah yang wajib dibayarkan pengusaha,
kepada pekerja atau buruh paling lama tujuh hari sebelum hari raya keagamaan tersebut," kata
Ida dalam konferensi pers virtual, di YouTube Kemenaker RI, Senin (12/4/2021).
Denda dan Sanksi Jika tidak bisa memberikan THR kepada karyawan, maka pengusaha akan
dikenakan denda dan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Besaran denda adalah 5 persen dari total THR yang harus dibayarkan.
"Terkait denda, pengusaha yang terlambat membayar THR keagamaan kepada pekerja atau
buruh dikenai denda sebesar 5 persen dari total THR yang harus dibayar sejak berakhirnya batas
167