Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 FEBRUARI 2021
P. 41
asal Sragen, Jawa Tengah, Karni binti Hartono Parto di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng,
Tangerang, Banten, Senin (15/2/2021). Karni merupakan PMI yang bekerja di Arab Saudi . (
"Kami atas nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan keluarga besar Kemnaker
mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Ibu Karni binti Hartono Parto. Semoga
almarhumah diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga dapat menerima dengan ikhlas kepergian
almarhumah," kata Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Suhartono, di Bandara Soetta
Tangerang, Banten, Senin (15/2/2021).
Suhartono menjelaskan, dalam memfasilitasi pemulangan jenazah Karni, Kemnaker telah
berkoordinasi dengan BP2MI, pihak keluarga, dan Disnaker setempat. Selain itu, Kemnaker akan
memberikan santunan kepada pihak keluaga dan melakukan pendampingan pemulangan
jenazah sampai ke rumah duka. Diharapkan dengan adanya santunan ini dapat meringankan
beban keluarga.
"Pendampingan atau penjemputan jenazah PMI ini merupakan salah satu bentuk kehadiran
negara dan perhatian Pemerintah RI," ucapnya.
Suhartono menyatakan, pihak majikan telah menyelesaikan hak-hak almarhumah berupa gaji
selama 11 bulan dan 16 hari kerja dengan mentransfer ke rekening KBRI Riyadh sejumlah 17.300
riyal atau sekitar Rp64.010.000 (kurs 1 riyal sebesar Rp3.700).
Sebagai informasi, Karni bekerja di Arab Saudi sejak tahun 2006. Karni meninggal dunia pada
29 Januari 2021 dan dilaporkan oleh warga negara Arab Saudi kepada KBRI Riyadh pada tanggal
4 Februari 2021.
Berdasarkan informasi dari pengguna jasa (majikan) kepada KBRI Riyadh, bahwa pada Jumat,
29 Januari 2021, majikan mendapatkan Karni gantung diri di kamarnya dan langsung
melaporkannya ke Kepolisian Resort Dirab. ( Selanjutnya Kepolisian Resort Dirab melakukan
langkah-langkah penanganan wafatnya Karni dan berkoordinasi dengan Dinas Tata Kota Riyadh
untuk pengalihan jenazahnya ke Rumah Sakit King Saud Medical City guna otopsi terhadap
jenazah.
Kemudian pada 1 Februari 2021, jenazah telah diotopsi oleh Doktor Forensik Riyadh dan telah
diterbitkan medis forensik dengan sebab kematian adalah gagal jantung dan nafas sebagai akibat
dari tindakan gantung diri.
40