Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2021
P. 44

BI PERKUAT TRANSAKSI MATA UANG LOKAL RI-MALAYSIA HINGGA MENCAKUP
              REMITANSI
              Bank Indonesia (BI) memperkuat implementasi kerja sama penyelesaian transaksi dengan mata
              uang lokal atau local currency settlement (LCS) bersama Malaysia.

              Kebijakan tersebut mencakup penguatan implementasi LCS berupa kegiatan investasi langsung
              atau  foreign  direct  investment  (FDI)  dan  transaksi  berjalan  (  current  account),  termasuk  di
              dalamnya income transfer dan remitansi.

              Dengan kebijakan itu, kedua negara dapat bertransaksi menggunakan rupiah dan ringgit tanpa
              perlu melibatkan nominal transaksi dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS).

              Untuk pengaplikasiannya, seluruh pihak dalam akan menggunakan layanan bank yang ditunjuk
              oleh Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia sebagai Bank Appointed Cross Currency Dealer
              (ACCD).

              Hal itu diumumkan dalam acara bertajuk “Taklimat Media: Penguatan Kerangka Penyelesaian
              Transaksi dalam Mata Uang Lokal dengan Malaysia dan Jepang” yang digelar oleh BI secara
              virtual, Kamis (6/8/2021).

              Sebagai  informasi,  LCS  berbasis  ACCD  telah  diimplementasikan  BI  bersama  Malaysia  dan
              Thailand sejak 2 Januari 2018, serta untuk transaksi LCS Indonesia dengan Jepang dimulai pada
              31 Agustus 2020.
              LCS merupakan bentuk kerja sama Indonesia dan sejumlah bank sentral dan otoritas di negara
              lain yang ditujukan untuk mempercepat pengembangan pasar, mengurangi volatilitas terhadap
              nilai tukar rupiah, dan meningkatkan efisiensi pasar.

              Sementara dari sisi mikro, pengembangan LCS juga memberikan manfaat bagi pengusaha. Di
              antaranya  nasabah  dapat  membeli  mata  uang  negara  mitra  secara  direct  trading  dengan
              menggunakan rupiah secara langsung tanpa melalui dollar AS.

              Tak hanya itu, nasabah juga dapat melakukan remitansi dalam mata uang lokal, memperoleh
              pembiayaan untuk kebutuhan perdagangan, investasi.

              Dengan adanya LCS, biaya transaksi dan hedging pun akan lebih murah karena dilakukan secara
              langsung tanpa melalui dollar AS.

              Dengan penerapan LCS, ketergantungan terhadap penggunaan dollar AS pada transaksi luar
              negeri  bisa  dikurangi  sehingga  meningkatkan  stabilitas  nilai  tukar  rupiah  dan  membantu
              meningkatkan stabilitas sistem keuangan.

              Mencakup remitansi

              Pada kesempatan tersebut, Kepala Departemen Internasional BI Doddy Zulverdi mengatakan,
              awalnya, transaksi LCS antara Indonesia dan Malaysia hanya mencakup aktivitas dan transaksi
              yang berkaitan dengan perdagangan.


              “Akan tetapi, saat ini kami sudah melakukan penguatan kerja sama. Kerja sama ini diperluas
              hingga  underlying transaksi LCS  mencakup  foreign  direct  investment  (FDI),  income  transfer,
              termasuk remitansi,” kata Doddy.

              Hal tersebut bertujuan untuk menyamakan kerja sama Indonesia dan Jepang yang sejak awal
              cakupannya sudah meliputi perdagangan, FDI, dan income transfer (mencakup remitansi).




                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49