Page 199 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 199

Dalam video tersebut, Said juga meminta kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk
              mencabut Surat Keputusan (SK) Gubernur untuk tidak menaikkan UMP.
              Jawa Barat lebih memilih mengikuti acuan Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor
              Nomor M/11/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi
              Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). "Gubernur Jawa Barat keliru menggunakan surat edaran
              Menaker. Maka harus menggunakan PP Nomor 78 Tahun 2015 sesuai dengan yang dilakukan
              Gubernur Anies, Gubernur Ganjar dan Sri Sultan Hamengkubuwono," ucapnya.

              Dia menilai bahwa SE Menaker tersebut tidak tepat dijadikan pedoman atau acuan. Said Iqbal
              menegaskan,  para  kepala  daerah  harus  memperhitungkan  upah  minimum  dari  kondisi
              perekonomian serta inflasi masing-masing daerah.

              Ia menyebut SE Menaker justri keliru atau tidak tepat. Sebab kata dia, seharusnya penetapan
              UMP  justru  mempertimbangkan  PDB  dan  inflasi.  "KSPI  meminta  seluruh  gubernur  untuk
              menaikkan  UMP,  UMK,  UMSK  berdasarkan  perhitungan  PDB  atau  pertumbuhan  ekonomi
              ditambah dengan inflasi di masing-masing daerahnya," kata dia.

              KSPI menilai pernyataan Kemenaker soal 25 gubernur telah menyetujui penggunaan SE Menaker
              hanya klaim belaka. Said mengatakan telah mengecek informasi tersebut.

              Beberapa provinsi di Indonesia sudah mengumumkan keputusan UMP. Pemerintah Pusat melalui
              Kementerian Ketenagakerjaan sendiri sudah menetapkan bahwa UMP tahun 2021 sama dengan
              tahun ini.

              Kendati demikian, keputusan final penetapan UMP 2021 tetap diserahkan kepada kepala daerah
              masing-masing provinsi. Sejauh ini, ada beberapa daerah di Pulau Jawa yang memutuskan UMP
              tahun depan mengalami kenaikan yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah dan DIY.











































                                                           198
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204