Page 194 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 194

KECEWA PENETAPAN UMP, BURUH YOGYA AKAN GELAR AKSI 'TOPO PEPE'

              Massa buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Daerah Istimewa
              Yogyakarta (DIY) akan menggelar aksi demo melalui gelar budaya "Topo Pepe" di kawasan titik
              nol kilometer Yogyakarta, pada Senin (2/11) besok. Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan
              mereka karena penetapan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di DIY kurang dari 4 persen
              pada tahun 2021.

              Juru  bicara  MPBI  DIY,  Irsad  Ade  Irawan  menjelaskan,  "Topo  Pepe"  bertujuan  meminta
              perlindungan dan pengayoman kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Raja Keraton
              Yogyakarta dari bahaya Undang-undang Cipta Kerja dan upah murah di Yogyakarta.

              Aksi ini dilakukan dengan duduk bersila di antara dua pohon beringin kembar yang terletak di
              Alun-alun Utara "Kami menuntut upah minimum 2021 yang layak di DIY," ucap Irsad dalam
              pernyataan tertulis, Minggu (1/11).

              Selain itu, MPBI juga meminta ada program dari Pemda DIY dan penggunaan Dana Keistimewaan
              (Danais) untuk membantu meningkatkan pendapatan pekerja/buruh di luar upah mereka.

              "Kami juga mendesak perumahan buruh bagi para pekerja/buruh di Yogyakarta," tegasnya.

              Sebelumnya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menandatangani Surat Keputusan
              (SK) Gubernur tentang UMP DIY Tahun 2021, pada 30 Oktober 2020.

              SK ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja tentang Penetapan Upah
              Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Covid-19 bahwa upah minimum 2021 sama dengan
              2020.

              Namun dalam SK Gubernur bernomor 319/KEP/2020 tersebut, Sultan menetapkan UMP 2021
              sebesar Rp1.765.000 atau naik 3,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Gubernur Daerah
              Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan UMP 2021 naik 3,54 persen.
              (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww).

              Sekretaris  Daerah  (Sekda)  DIY,  Kadarmanta  Baskara  Aji  mengungkapkan,  kenaikan  tersebut
              didasarkan  para  sejumlah  pertimbangan.  Di  antaranya,  pemulihan  ekonomi  di  tengah  masa
              pandemi  Covid-19  yang  belum  berakhir  serta  mengakomodasi  usulan  pekerja/buruh  yang
              menginginkan kenaikan upah minimum sebesar 4 persen.

              Menurut Aji, perwakilan pekerja/buruh juga masuk dalam unsur Dewan Pengupahan DIY yang
              turut merumuskan rekomendasi ke Gubernur, sebelum ada SK tersebut. Terkait penolakan dari
              pekerja/buruh atas penetapan tersebut, Aji beralasan keputusan penetapan UMP itu tak bisa
              diubah.

              Setelah penetapan UMP, maka langkah selanjutnya adalah sosialisasi ke semua pihak, termasuk
              pemerintah  kabupaten/kota  agar  dalam  menetapkan  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota  (UMK)
              2021  disesuaikan,  namun  tidak  lebih  rendah  dari  UMP  yang  telah  ditetapkan  gubernur.
              Sementara itu, elemen buruh di Bandung, Jawa Barat, mengancam akan melakukan aksi mogok
              serentak buntut tidak ada kenaikan upah minimum.

              "Kaum buruh akan melakukan mogok daerah secara serentak di seluruh kabupaten/kota di Jawa
              Barat  dan  juga  di  kantor  Gubernur  Jawa  Barat  dalam  waktu  dekat  ini,"  ujar  Ketua  Umum
              Pimpinan  Pusat  Federasi  Serikat  Pekerja  Tekstil  Sandang  dan  Kulit  Serikat  Pekerja  Seluruh
              Indonesia (FSP TSK SPSI) Roy Jinto dalam keterangan tertulis.

              Roy  menyatakan,  SE  Menaker  bukan  produk  hukum  yang  harus  dilaksanakan  gubernur.  Ia
              menjelaskan,  penetapan  upah  minimum  telah  diatur  dalam  UU  13/2003  tentang

                                                           193
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199