Page 202 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 202
Judul KSPI: Keputusan Pemerintah Tak Naikkan UMP Bikin Buruh Makin
Terpuruk
Nama Media kompas.com
Newstrend Peraturan Upah Minimum
Halaman/URL https://nasional.kompas.com/read/2020/11/01/19540591/kspi-
keputusan-pemerintah-tak-naikkan-ump-bikin-buruh-makin-terpuruk
Jurnalis Rakhmat Nur Hakim
Tanggal 2020-11-01 19:54:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Di tengah penolakan
Omnibus Law di mana buruh bersikeras membatalkan UU Cipta Kerja ini ditambah dengan
masalah upah. Ini bisa terjadi sesuatu yang membuat buruh makin terpuruk
neutral - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Jadi enggak boleh menang-
menangan. Yang mampu naikkan, yang tidak mampu jangan naikkan
Ringkasan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan, keputusan
pemerintah yang tak menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2021 memperburuk nasib buruh.
Sebab, buruh baru saja mendapatkan kabar yang tak menggemberikan setelah DPR mengesakan
Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
KSPI: KEPUTUSAN PEMERINTAH TAK NAIKKAN UMP BIKIN BURUH MAKIN
TERPURUK
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan, keputusan
pemerintah yang tak menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2021 memperburuk nasib buruh.
Sebab, buruh baru saja mendapatkan kabar yang tak menggemberikan setelah DPR mengesakan
Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
"Di tengah penolakan Omnibus Law di mana buruh bersikeras membatalkan UU Cipta Kerja ini
ditambah dengan masalah upah. Ini bisa terjadi sesuatu yang membuat buruh makin terpuruk,"
kata Said dalam sebuah diskusi di kanal YouTube Medcom.id, Minggu (1/11/2020).
Ia pun meminta pemerintah membuka ruang dialog dengan pengusaha dan pekerja karena
menurut dia masih ada perusahaan yang mampu menaikkan UMP 2021 di tengah pandemi Covid-
19.
201