Page 214 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 214

Sebaliknya yang terkena dampak, kenaikannya 0% atau besarannya sama dengan UMP 2020.
              Sekitar 90% lebih pengusaha di Jakarta terdampak pandemi Covid-19 karena Jakarta merupakan
              kota jasa di mana ketika pergerakan manusia dan operasional usaha dibatasi maka ekonomi
              akan stagnan. Hampir 8 bulan berbagai sektor usaha mengalami omzet yang anjlok seperti hotel,
              restoran,  kafe,  catering,  pusat  perdagangan,  mal,  properti,  otomotif,  transportasi,  event
              organizer dan masih banyak sektor lainnya.



              UMP DKI, PENGUSAHA PERLU KEPASTIAN KRITERIA TERDAMPAK COVID-19

              Kebijakan Asimetris Pemerintah DKI Jakarta untuk UMP 2021 perlu kepastian dan jaminan bagi
              pengusaha yang terdampak pandemi Covid-19. Kebijakan itu sangat adil dan perlu didorong agar
              sektor tertentu yang produktif selama pandemi tetap menaikkan UMP 2021.

              Sebaliknya yang terkena dampak, kenaikannya 0% atau besarannya sama dengan UMP 2020.
              Sekitar 90% lebih pengusaha di Jakarta terdampak pandemi Covid-19 karena Jakarta merupakan
              kota jasa di mana ketika pergerakan manusia dan operasional usaha dibatasi maka ekonomi
              akan stagnan. Hampir 8 bulan berbagai sektor usaha mengalami omzet yang anjlok seperti hotel,
              restoran,  kafe,  catering,  pusat  perdagangan,  mal,  properti,  otomotif,  transportasi,  event
              organizer dan masih banyak sektor lainnya.
              "Ini yang membuat cash flow pengusaha terganggu bahkan sudah banyak yang melakukan PHK
              dan merumahkan pekerjanya. Bahkan sektor hiburan malam yang jumlahnya juga cukup banyak
              tidak tahu lagi nasibnya saat ini karena juga sudah hampir 8 bulan tutup," ujar Ketua UMUM
              DPD HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang, Minggu (1/11/2020).

              Sarman menjelaskan, indikator kinerja ekonomi Jakarta sebagai dampak Covid 19 dapat dilihat
              dari  pertumbunan  ekonomi  kuartal  2  2020  yang  terkontraksi  8,22%.  Pada  kuartal  3-2020
              diprediksi juga masih terkontraksi minus.
              Dengan kondisi dunia usaha yang sudah sangat terpuruk kenaikan UMP 2021 jangan sampai
              menambah beban pengusaha, maka kebijakan tidak menaikkan UMP 2021 sangat adil dan bijak.
              "Kami berharap agar Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja disemua tingkatan
              dapat  mengawal  kebijakan  ini,mulai  dari  prosesnya  sampai  dengan  turunnya  SK  penetapan
              besaran  UMP  2021  sama  dengan  2020.  Jangan  sampai  persepsi  di  kalangan  serikat
              pekerja/buruh berbeda, misalnya untuk menetapkan berdampak atau tidak berdampak jangan
              menjadi perdebatan dan pro kontra,semuanya bisa dilihat secara kasat mata," katanya.

              Dari pengusaha, kata Sarman, belum menerima dan membaca Pergub asimetris UMP. Namun
              pengusaha  sangat  berharap  agar  dalam  Pergub  tersebut  diatur  atau  disebutkan  secara
              komprehensif  sektor  usaha  yang  terdampak  sehingga  tidak  perlu  lagi  mengajukan  surat
              permohonan ke Disnakertrans DKI Jakarta.

              "Kami mengajak kepada serikat pekerja/buruh untuk dapat memahami kondisi dunia usaha saat
              ini di Jakarta. Pengusaha sampai saat ini masih galau karena belum dapat mempredikasi sampai
              kapan pandemi ini, jika masih berkepanjangan ditakutkan daya tahan pelaku usaha semakin
              turun dan dikawatirkan collapse. Semoga vaksin dapat segera terealisasi untuk mempercepat
              pemulihan ekonomi dan pelaku usaha bergairah kembali," katanya.

              Dengan  mempertimbangkan  dan  menjunjung  tinggi  rasa  keadilan,  Pemprov  DKI  Jakarta
              menetapkan  kebijakan  asimetris  untuk  UMP  Tahun  2021.  Hal  tersebut  disampaikan  oleh
              Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Sabtu (31/10/2020).

              "Bagi  kegiatan  usaha  yang  terdampak  Covid-19,  maka  kami  menetapkan  UMP  2021  tidak
              mengalami kenaikan atau sama dengan UMP 2020. Sedangkan, kegiatan yang tidak terdampak
                                                           213
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219