Page 221 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 221

tersebut, memutuskan untuk menaikkan UMP yang diumumkan pada 31 Oktober 2020. Namun
              kata  dia,  provinsi-provinsi  tersebut  baru  menyatakan  secara  lisan,  belum  memberikan  surat
              keputusan (SK) dari daerah.

              "Saat  ini  ada  15  provinsi  yang  menyatakan  mengikuti  sesuai  ketentuan  surat  edaran  tidak
              menaikkan upah secara by lisan. Tetapi surat keputusannya belum kami terima. Sedangkan, lima
              provinsinya  memutuskan  untuk  menaikkan  upah,"  ujarnya  dihubungi  Kompas.com,  Minggu
              (1/11/2020).

              Namun, pihaknya belum bisa mengumumkan secara detail provinsi mana saja yang mengikuti
              aturan  SE  Menaker  atau  tidaknya.  Lebih  lanjut  kata  Haiyani,  terkait  adanya  provinsi  yang
              memutuskan  menaikkan  upah  minimumnya,  kepala  daerah  tersebut  dipastikan  mengetahui
              kondisi masing-masing daerah. Termasuk juga kondisi perusahaan di daerah tersebut.

              "Yang  tahu  kondisi  daerah  ini  kan  para  gubernurnya.  Sekarang  kan  tinggal  bagaimana
              pelaksanaan  pengawasannya.  Kami  hanya  sebagai  kolektif  data  daerah  mana  saja  yang
              mengikuti aturan surat edaran," ucapnya.

              Padahal  sebelumnya,  berdasarkan  data  Kemenaker  per  27  Oktober  2020,  pukul  16.35  WIB,
              terdapat 18 provinsi mengikuti SE Menaker.

              Antara  lain  Banten,  Bali,  Aceh,  Lampung,  Bengkulu,  Kepulauan  Riau,  Bangka  Belitung,  Nusa
              Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat,
              Maluku Utara, Kalimantan Barat Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Papua.

              Sebagaimana diketahui, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauizyah telah menerbitkan Surat Edaran
              (SE) Nomor M/11/HK.04/2020 yang ditujukan kepada Gubernur se-Indonesia. SE itu mengatur
              tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
              (Covid-19).

              Penerbitan  SE  ini  dilakukan  dalam  rangka  memberikan  perlindungan  dan  keberlangsungan
              bekerja bagi pekerja/buruh serta menjaga kelangsungan usaha, perlu dilakukan penyesuaian
              terhadap penetapan upah minimum pada situasi pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.




































                                                           220
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226