Page 248 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 248

UMP TIDAK NAIK, PPP: NEGARA TIDAK AKAN TERLANTARKAN PEKERJA DAN TETAP
              PIKIRKAN PENGUSAHA
              Ketua DPP Partai Persatuan Pembagunan (PPP) Lena Maryana Mukti/Net

              Pemerintah  di  posisi  dilematis  dalam  memutuskan  tidak  menaikkan  upah  minimum  provinsi
              (UMP) 2021. Satu sisi pemerintah memikirkan kesejahteraan buruh, di sisi lain jangan sampai
              kebijakan yang diambil terkait UMP memberatkan dunia usaha.

              Berita terkait Jusuf Kalla Prediksi Covid-19 Baru Bisa Hilang Dari Indonesia Tahun 2022 Protes
              Anti Pembatasan Sosial Di Spanyol Berujung Rusuh, Polisi Dan Pengunjuk Rasa Terlibat Bentrok
              Pembatasan Sosial Lebih Ketat Diberlakukan di Iran, Sekolah Hingga Acara Pernikahan Dilarang

              Ketua DPP Partai Persatuan Pembagunan (PPP) Lena Maryana Mukti meyakini, pemerintah tidak
              serta merta mengambil keputusan hanya mempertimbangkan satu sisi, buruh atau pengusaha.
              Pemerintah mendengarkan masukan-masukan dari banyak pihak.

              "Jadi  saya  yakini  negara  tidak  akan  menelantarkan  para pekerja dan  juga  memikirkan  nasib
              pengusaha. Pemerintah menjaga itu," kata Lena kepada wartawan, Minggu (1/11).

              Lena menanggapi surat edaran Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang isinya mengatur
              tentang penetapan UMP 2021.

              Dalam Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan 11/HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah
              Minimum tahun 2021 Pada Masa Pandemi Covid-19, disebutkan gubernur diminta menyesuaikan
              penetapan nilai UMP 2021 sama dengan nilai UMP 2020. Artinya, tidak ada kenaikan UMP tahun
              depan.

              Penyebab tidak ada kenaikan UMP adalah kondisi perekonomian nasional yang merosot sebagai
              dampak dari pandemi Covid-19. Penurunan perekonomian tersebut bisa dilihat dari pertumbuhan
              ekonomi triwulan kedua yang minus 5,32 persen.

              Survei  dampak  Covid-19  terhadap  pelaku  usaha  yang  dilakukan  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)
              sebanyak 82,85 persen perusahaan cenderung mengalami penurunan pendapatan. Sebanyak
              53,17 persen usaha menengah dan besar serta 62,21 persen usaha mikro dan kecil menghadapi
              kendala keuangan terkait pegawai dan operasional.

              Lena melanjutkan, pemerintah sudah memikirkan jalan terbaik saat pandemi Covid-19 ini.

              "Kebijakan  yang  diambil  pemerintah  pasti  diperhitungkan  dengan  matang  dengan  sebaik-
              baiknya. Negara tidak akan menelantarkan rakyatnya," tegasnya.

              Jusuf Kalla Prediksi Covid-19 Baru Bisa Hilang Dari Indonesia Tahun 2022 Sebelumnya, Menteri
              Keuangan Sri Mulyani mengatakan, resiko paling buruk ketika UMP naik adalah potensi buruh
              kena  pemutusan  hubungan  kerja  akan  semakin  besar,  karena  perusahaan  tidak  mampu
              membayar.  Saat  ini  saja,  sudah  ada  sekitar  7  juta  orang  kena  PHK,  terhitung  sejak  adanya
              pandemi Covid-19.

              "Peranan fiskal itu untuk jadi jembatan, jangan sampai salah satu policy sebabkan perusahaan
              makin lemah atau dalam. Dalam hal ini, pekerja dapat kemungkinan kena PHK. Pemerintah cari
              titik  balance  dengan  berbagai  instrumen,  UMP  atau  upah  minimum salah  satu  hal,"  kata  Sri
              Mulyani.

              EDITOR: AHMAD KIFLAN WAKIK Tag: COVID-19 UPAH BURUH PPP.




                                                           247
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253