Page 267 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 267

Menurut Said Iqbal, kebijakan yang dilakukan tiga gubernur sudah tepat meski kenaikannya tidak
              signifikan,  namun  mereka  tetap  menggunakan  formula  penghitungan  UMP  berdasarkan
              Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015.

              "Hal ini benar karena menggunakan PDB dengan menghitung year to year September 2019-2020
              itulah  yang  benar,  naikkan  UMP  2021,"  kata  Said  Iqbal  dalam  keterangan  pers,  Minggu
              (1/11/2020).

              Oleh  sebab  itu,  Said  Iqbal  mendesak  Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan  Kamil  untuk  mencabut
              keputusannya yang tidak menaikkan UMP Jabar 2021 yakni Rp 1,8 juta.

              "Kami minta Gubernur Jawa Barat cabut Surat Keputusan yang tidak menaikkan UMP. Gubernur
              Jabar keliru menggunakan Surat Edaran Menaker, maka harus menggunakan PP 78 sebagaimana
              yang dilakukan Anies, Ganjar, dan Sri Sultan," tegasnya.

              Said Iqbal sekaligus meminta seluruh kepala daerah untuk mengabaikan Surat Edaran Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor M/11/HK.4/x/2020 yang ditandatangani Menaker Ida Fauziyah pada 26
              Oktober 2020 tentang tidak ada kenaikan Upah Minimum 2021 dengan alasan pandemi Covid-
              19.

              "Gunakanlah PDB ditambah dengan inflasi di masing-masing daerah maka diputuskanlah berapa
              upah minimun provinsi/kabupaten/kota, abaikan surat edaran menaker tersebut," ucap Iqbal.

              Dalam SE Menaker tersebut Gubernur diminta menyesuaikan penetapan upah minimum tahun
              2021 sama dengan nilai upah minimum tahun 2020, melaksanakan penetapan upah minimum
              setelah tahun 2021 sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan, dan menetapkan dan
              mengumumkan Upah Minimum Provinsi Tahun 2021 pada tanggal 31 Oktober 2020.

              Setelah Omnibus Law UU Cipta Kerja disahkan, buruh kembali dibuat marah dengan Surat Edaran
              ini,  mereka  akan  melakukan  aksi  demonstrasi  ke  Istana  Negara  dan  Mahkamah  Konstitusi,
              Jakarta  Pusat  pada  Senin  (2/11/2020),  tuntutannya  tolak  Omnibus  Law  UU  Cipta  Kerja  dan
              Naikkan Upah Minimum 2021.

              Lalu, mereka akan berdemonstrasi lagi pada 9 November dengan tujuan mengadu ke DPR RI,
              dan 10 November menggeruduk Kantor Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
































                                                           266
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272