Page 465 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 465

UTAMAKAN KEPENTINGAN PENGUSAHA, IDA FAUZIYAH

              Sejumlah  tokoh  buruh  menilai  Menteri  Tengaga  Kerja  Ida  Fauziyah  tidak  pantas  menjabat
              Menteri  Ketenagakerjaan.  Hal  tersebut  karena  setiap  keputusannya  selalu  mengutamakan
              kepentingan  pengusaha.  Salah  satunya  adalah  surat  edaran  yang  tidak  meniakkan  upah
              minimum 2021.

              "Saya  mengatakan  Ida  Fauziyah  bukan  Menteri  Ketenagakerjaan.  Tapi  menteri  Apindo  atau
              Menteri Kepengusahaan," ujar Sekjen DPP Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)
              Riden Hatam Aziz, di Jakarta, Sabtu (31/10/2020).

              Menurut Riden, salah satu kecenderungan Ida Fauziyah membela pengusaha yaitu menerbitkan
              surat edaran THR boleh dicicil. "Bahkan boleh tidak dibayar," cetus Riden.

              Kemudian, kata Riden, saat ini Ida kembali lebih condong ke pengusaha dengan mengeluarkan
              surat edaran agar tidak menaikkan upah minimum 2021. "Menurut saya yang benar pemerintah
              mengeluarkan  surat  edaran  upah  minimum  tetap  ada  kenaikan.  Bagi  perusahaan  yang
              terdampak COVID-19, ada mekanismenya dengan melakukan penangguhan UMK," paparnya.

              Hal senada juga diungkapkan Anggota Dewan Pengupahan Nasional Mirah Sumirat yang menilai
              keputusan Ida Fauziyah mengeluarkan surat edaran upah minimum tahun depan tidak naik,
              bentuk rasa ketidakpedulian pemerintah ke pekerja.

              "Kami pertanyakan negara di mana? Bukannya kewajibannya melindungi segenap rakyat. Sudah
              ganti saja, bukan Menteri Ketenagakerjaan tapi menteri pengusaha," ujar Mirah.

              Dirinya  mengusulkan  ada  dua  menteri,  menteri  ketenagakerjaan  dan  satu  lagi  menteri
              pengusaha. "Menteri pengusaha kasih saja ke Ibu Ida Fauziyah," ungkapnya.

              Mirah  Sumirat  yang  juga  menjabat  Presiden  Asosiasi  Serikat  Pekerja  (Aspek)  Indonesia,
              menyebut pemerintah terlalu membela kepentingan pengusaha, dibanding pekerja di tengah
              pandemi COVID-19.

              "Pemerintah betul-betul tidak ada kepedulian, rasa kemanusiaan sama sekali di tengah pandemi
              COVID-19  ke  pekerja,"  papar  Mirah.  Mirah  menjelaskan,  pada  16  Oktober  2020  terdapat
              pertemuan antara Dewan Pengupahan Nasional, Dewan Pengupahan Daerah, pengusaha, dan
              pemerintah.

              Dari pertemuan itu, kata Mirah, terdapat dua pendapat, yaitu perwakilan serikat pekerja meminta
              ada kenaikan upah minimum 2021 untuk diserahkan ke Dewan Pengupahan Daerah masing-
              masing. "Dari pengusaha Apindo meminta pemerintah tidak menaikkan UMP 2021. Sedangkan
              pemerintah tidak menyampaikan pendapat," papar Mirah yang juga perwakilan serikat pekerja
              di Dewan Pengupahan Nasional.
              Dari dua pendapat tersebut, kata Mirah, pemerintah terlihat lebih mengakomodasi kepentingan
              pengusaha, dibanding nasib pekerja. "Lagi-lagi sikap pemerintah tidak bijaksana sama sekali,
              dengan mengedepankan win win solution," ucap Mirah.(dni).













                                                           464
   460   461   462   463   464   465   466   467   468   469   470