Page 528 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 528

neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Sementara unsur pengusaha berpandangan bahwa naik atau
              turunnya upah minimum harus dilihat secara menyeluruh dan merupakan konsekuensi dari hasil
              peninjauan KHL (kebutuhan hidup layak),

              neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Sementara unsur pengusaha berpandangan bahwa naik atau
              turunnya upah minimum harus dilihat secara menyeluruh dan merupakan konsekuensi dari hasil
              peninjauan KHL (kebutuhan hidup layak),

              neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Dari aspek ekonomi, hukum, sosial, dan politik mengenai alasan
              dan dampaknya serta berdasarkan data-data dan kajian yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan
              di  beberapa  daerah.  Sampailah  pada  keputusan  untuk  memberikan  pedoman  kepada  para
              gubernur agar menetapkan upah minimum 2021 sama dengan upah minimum 2020,



              Ringkasan

              Buruh Indonesia menolak surat edaran Menteri Ketenagakerjaan yang menyatakan nilai upah
              minimum 2021 sama dengan nilai upah minimum 2020 alias tidak naik. Jika tidak ada kenaikan
              upah  minimum,  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  memastikan  aksi-aksi  buruh  akan
              membesar dan semakin menguat.

              Apalagi,  hal  ini  terjadi  di  tengah  penolakan  Omnibus  Law  UU  Cipta  Kerja  yang  dianggap
              merugikan para pekerja. "Bisa saja akhirnya kaum buruh mengambil keputusan mogok kerja
              nasional," kata Presiden KSPI Said Iqbal, Jumat (30/10). "Berbeda dengan mogok nasional yang
              dilakukan pada 6- 8 Oktober lalu, kali ini bentuknya adalah mogok kerja nasional yang dilakukan
              oleh serikat buruh di tingkat pabrik,i imbuhnya.


              BURUH ANCAM MOGOK KERJA NASIONAL

              Buruh Indonesia menolak surat edaran Menteri Ketenagakerjaan yang menyatakan nilai upah
              minimum 2021 sama dengan nilai upah minimum 2020 alias tidak naik. Jika tidak ada kenaikan
              upah  minimum,  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  memastikan  aksi-aksi  buruh  akan
              membesar dan semakin menguat.

              Apalagi,  hal  ini  terjadi  di  tengah  penolakan  Omnibus  Law  UU  Cipta  Kerja  yang  dianggap
              merugikan para pekerja. "Bisa saja akhirnya kaum buruh mengambil keputusan mogok kerja
              nasional," kata Presiden KSPI Said Iqbal, Jumat (30/10). "Berbeda dengan mogok nasional yang
              dilakukan pada 6- 8 Oktober lalu, kali ini bentuknya adalah mogok kerja nasional yang dilakukan
              oleh serikat buruh di tingkat pabrik," imbuhnya.

              KSPI  meminta  para  gubernur  sebagai  pihak  yang  menetapkan  upah  minimum  agar  tidak
              mengikuti  surat  edaran  yang  meminta  tidak  ada  kenaikan  upah  minimum  di  provinsi  atau
              kabupaten/kota. Menurut Said, ini bukan kali pertama Indonesia mengalami resesi ekonomi yang
              dikaitkan dengan kenaikan upah minimum. Tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus
              17,6%, sedangkan angka inflansi mendekati 78%. "Serikat buruh saat itu bersama pemerintah
              dan organisasi pengusaha bersepakat untuk tidak menaikkan upah minimum di tengah resesi.
              Tetapi kemudian terjadi perlawanan yang keras dan masif dari buruh," ujarnya.

              "Kesepakatan itu tidak mewakili aspirasi yag berkembang di tingkat pabrik. Terjadilah aksi besar-
              besaran  yang  meluas  di  semua  daerah.  Presiden  Habibie  kemudian  mengambil  keputusan
              menaikkan upah minimum sebesar kurang lebih 16%," lanjut Said yang juga Presiden Federasi
              Serikat  Pekerja  Metal  Indonesia  (FSPMI).  Dia  menegaskan,  dengan  analogi  yang  sama,
              pertumbuhan  ekonomi  dan  inflansi  saat  ini  lebih  rendah  dibandingkan  1998.  Pertumbuhan

                                                           527
   523   524   525   526   527   528   529   530   531   532   533