Page 655 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 655

Ringkasan

              Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S Cahyo tetap
              menolak keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan upah minimum tahun 2021 ( UMP 2021).

              Sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
              Nomor  11/HK04/X/2020  tentang Penetapan  Upah  Minimum  tahun  2021  pada Masa  Pandemi
              Covid-19.


              4 ALASAN BURUH KUKUH TOLAK KEPUTUSAN PEMERINTAH TIDAK MENAIKKAN
              UMP 2021

              Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S Cahyo tetap
              menolak keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan upah minimum tahun 2021 ( UMP 2021).

              Sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
              Nomor  11/HK04/X/2020  tentang Penetapan  Upah  Minimum  tahun  2021  pada Masa  Pandemi
              Covid-19.

              "Menaker  sepertinya  tidak  memiliki  sensitivitas nasib  buruh,  hanya  memandang  kepentingan
              pengusaha semata. Tentu saja kaum buruh menolak," ujar Ketua Departemen Komunikasi dan
              Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S Cahyo dalam Konferensi Pers KSPI,
              Jumat (30/10/2020).

              Dia merinci setidaknya ada 4 alasan mengapa KSPI meminta UMP 2021 harus naik, antara lain :
              Pertama, jika upah minimum tidak naik, maka akan menciptakan polemik, khususnya di tataran
              kaum buruh. Mengingat saat ini mayoritas buruh tengah dihadapkan pada kondisi ekonomi sulit
              selama pandemi Covid-19 berlangsung.

              Kedua, alasan upah tidak naik karena saat ini pertumbuhan ekonomi minus diyakini tidak tepat.
              Menyusul dengan apa yang terjadi pada krisis ekonomi tahun 1998, 1999, dan 2000, tapi UMP
              tetap naik saat itu.

              "Sebagai contoh, di DKI Jakarta, kenaikan upah minimum dari tahun 1998 ke 1999 tetap naik
              sekitar 16 persen, padahal pertumbuhan ekonomi tahun 1998 minus 17,49 persen. Begitu juga
              dengan upah minimum tahun 1999 ke 2000, upah minimum tetap naik sekitar 23,8 persen,
              padahal pertumbuhan ekonomi tahun 1999 minus 0,29 persen," paparnya.

              Ketiga, keputusan tidak menaikkan UMP 2021 akan menurunkan daya beli masyarakat, terutama
              kaum  buruh.  "Ini  karena  turunnya  pendapatan,  sehingga  membuat  masyarakat  atau  buruh
              mengalami  penurunan  daya  beli.  Ujung-ujungnya  berdampak  negatif  buat  perekonomian,"
              terangnya.

              Terakhir,  tidak  semua  perusahaan  kesulitan  akibat  pandemi  Covid-19.  Hal  ini  tercermin  dari
              banyak perusahaan yang tetap melakukan kegiatan produksi selama pandemi berlangsung.

              "Sehingga  seharusnya  tidak  memukul  rata.  Bahkan,  ada  beberapa  sektor  juga  yang  justru
              tumbuh positif meski ada pandemi," tukasnya.

              Reporter: Sulaeman Sumber: Merdeka.com

              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  menyatakan  bahwa  sudah  ada  18  provinsi  yang
              dilaporkan sepakat akan mengikuti Surat Edaran (SE) tentang Penetapan Upah Minimum tahun
              2021 ( UMP 2021 ) pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).


                                                           654
   650   651   652   653   654   655   656   657   658   659   660