Page 742 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 742

Dia  menambahkan  menaikkan  upah  pekerja  adalah  bagian  dari  tanggung  jawab  pemerintah
              dalam  menyejahterakan  rakyatnya.  Serikat  buruh  di  Jawa  Barat  menolak  terkait  dengan
              kebijakan tidak ada kenaikkan upah pada tahun depan dengan pertimbangan pandemi Covid-
              19.

              Ketua DPD FSP LEM SPSI Jabar Muhamad Sidarta mengatakan kondisi pandemi Covid-19 seolah-
              olah dimanfaatkan pemerintah agar buruh memaklumi tak naiknya upah minimum 2021.

              "Pemerintah  sudah  sejak  awal  menggulirkan  opini  itu,  menggiring  opini  itu  supaya  rakyat,
              khususnya kaum buruh memaklumi kalau upah buruh 2021 tidak naik, akan disamakan dengan
              upah tahun 2020. Artinya apa? Pemerintah tidak pro rakyat, tidak pro buruh sebenarnya masalah
              seperti ini bukan pertama kali kita pernah krisis 98. Upah naik tidak masalah," kata Sidarta di
              Gedung Sate, Bandung, Selasa (27/10).

              Berkaca dari pengalaman, ekonomi Indonesia masih bisa terselamatkan tanpa harus menunda
              kenaikan  upah  minimum  bagi  buruh  untuk  kategori  upah  minimum  provinsi  (UMP),  upah
              minimum kabupaten/kota (UMK) dan upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK).

              "Pemerintah tetap menaikkan upah buruh sebagai jaring pengaman yaitu upah minimum baik
              UMP, UMK dan UMSK sebagai jaring pengamanan," ujarnya.

              Menurutnya, jika upah minimum 2021 tidak naik, berpengaruh pada daya beli masyarakat, yang
              buntutnya mengganggu pertumbuhan ekonomi secara nasional.

              "Kami menolak isi surat edaran tersebut, itu pasti akan memperlemah daya beli kaum buruh dan
              rakyat,  karena  upah  buruh  dibelanjakan  untuk  pedagang,  ojek,  untuk  mengontrak  rumah
              dibelanjakan  lagi  kalau  daya  beli  (buruh)  melemah  tentu  masyarakat  lain  juga  melemah,"
              katanya.

              Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP TSK SPSI Roy Jinto Ferianto mengatakan selain menolak tak
              naiknya upah minimum 2021, buruh juga mendesak agar UU Cipta Kerja dicabut.

              Tuntutan lainnya adalah agar gubernur mengakomodasi rekomendasi UMK dan UMSK dari bupati
              untuk daerah Bogor, Bekasi dan Karawang. Pihaknya mengancam akan menggelar mogok kerja
              jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

              Gubernur  Riau  Syamsuar  memastikan  UMP  itu pada  2021  bakal  sama dengan  besaran yang
              ditetapkan pada 2020 sejalan dengan adanya edaran dari Kementerian Ketenagakerjaan.
              Nilai upah minimum yang berlaku di Provinsi Riau pada tahun ini sebesar Rp2,89 juta.

              Syamsuar  mengatakan  bahwa  mengikuti  surat  edaran  yang  diterbitkan  oleh  Menteri  Tenaga
              Kerja Ida Fauziyah terkait dengan besaran upah minimum.

              "Karena sudah instruksi dari Menaker Upah Minimum ini [2021) sama dengan tahun 2020," kata
              Syamsuar, Rabu (28/10).
              Syamsuar beralasan hal ini sudah diperhitungkan segala sesuatu mengenai upah pekerja.


              "Kita  harus  memberi  toleransi  dalam  suasana  seperti  ini  perusahaan-perusahaan  juga
              dihadapkan berbagai problem," katanya.

              Menurutnya, hampir seluruh provinsi menetapkan hal yang sama sesuai edaran kementerian.

              "Harapan kita mudah-mudahan tenaga kerja Riau tentunya sesuai apa yang telah disampaikan
              ikut mendukung [edaran Menaker]," tambahnya.


                                                           741
   737   738   739   740   741   742   743   744   745   746   747