Page 215 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 215
Ia mengimbau, masyarakat menggugat produk hukum itu ke Mahkamah Konstitusi (MK)
ketimbang melakukan aksi demonstrasi. Pernyataannya itu berkaitan dengan rencana aksi
penolakkan UU Cipta Kerja oleh PA 212 yang akan dilakukan Selasa (13/10).
"Sekali lagi, mari kita bangun kehidupan bersama yang nyaman, aman, tentram, jaga keutuhan
bangsa Indonesia. Jangan sampai menjadikan kita berbuat anarkis, yang rugi kita sendiri, yang
sulit kita sendiri, yang akan menerima akibatnya yang negatif, porak poranda, hancur, kita
sendiri," tuturnya dikutip dari siaran tertulis yang diterima, Senin (12/10).
"Kalau ada sesuatu mari kita ajukan dengan beradab. Menghadapi perbedaan, pro kontra omibus
law (UU Ciptaker), kami ajak bersama-sama NU untuk mengajukan judicial riview ke Mahkamah
Konstitusi," sambungnya Said menambahkan, gejolak yang timbul sebaiknya tidak didasari oleh
ego dan kepentingan kelompok tertentu. Sebab, hal itu nantinya akan berdampak pada
kerukunan dan keutuhan bangsa Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melalui keterangan resmi, Minggu (11/10)
menyatakan telah bertemu dengan Said Aqil membicarakan soal UU Cipta Kerja.
Dalam kesempatan itu, Ida menyampaikan penjelasan tentang UU Cipta Kerja, khususnya terkait
klaster ketenagakerjaan yang tengah menjadi perhatian banyak pihak.
"Kami jelaskan kepada beliau tentang klaster ketenagakerjaan di UU Cipta Kerja. Kemudian kami
mendiskusikannya karena beliau juga bersama pengurus PBNU yang lain," kata Ida.
Dia menambahkan, Ketua Umum PBNU itu dirasa memahami duduk persoalan polemik UU Cipta
Kerja di klaster ketenagakerjaan. Dalam kesempatan itu pula Ida memastikan pemerintah tetap
melindungi hak-hak buruh. (OL-4).
214