Page 217 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 217

dilakukan secara virtual tersebut, menurut keterangan resmi Kementerian Ketenagakerjaan di
              Jakarta pada Senin (12/10/2020).
              Menaker menjelaskan, pada 2019 ada 7,05 juta pengangguran dan 3,5 juta orang kehilangan
              pekerjaan akibat pandemi Covid-19. "Mari kita bergotong royong mengatasi ini semua," kata dia.

              Dalam kesempatan tersebut, Menaker Ida menjelaskan sejumlah alasan diperlukan UU Cipta
              Kerja,  antara  lain  perpindahan  lapangan  kerja  ke  negara  lain  dan  daya  saing  pencari  kerja
              Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan negara lain.

              Undang-undang yang telah disetujui DPR itu juga memiliki urgensi, karena penduduk yang tidak
              atau belum bekerja akan semakin tinggi serta Indonesia terjebak dalam middle income trap . Ia
              juga memaparkan hal-hal yang selama ini salah dipahami masyarakat tentang UU Cipta Kerja.

              Ketua FRI yang juga Rektor IPB Arif Satria menyambut positif dialog dan silaturahmi FRI dengan
              pemerintah.  Dialog  itu,  menurut  Arif,  penting  penting  untuk  memperkuat  komunikasi  dan
              silaturahmi  sehingga  mendapatkan  pemahaman  yang  lebih  baik  tentang  substansi  UU  Cipta
              Kerja.

              "Ini kesempatan sangat baik juga bagi para rektor untuk memberi masukan kepada pemerintah,
              baik tentang substansi maupun aspek hukum UU Cipta Kerja," kata dia.

              Dalam  forum  itu,  Asep  Saefuddin  yang  merupakan  anggota  Dewan  Penasihat  FRI  sekaligus
              Rektor  Universitas  Al  Azhar  Indonesia,  menyampaikan  apresiasi  atas  upaya  sosialisasi
              pemerintah yang cukup masif. Namun, kata dia, untuk hal-hal yang sensitif dalam UU Cipta Kerja
              diseminasi informasi dirasakan masih kurang.

              "Untuk  itu,  ada  baiknya  pemerintah  memperluas  dan  mempersering  sosialisasi  dengan
              stakeholder , seperti serikat pekerja, organisasi masyarakat, seperti NU dan Muhammadiyah,
              organisasi mahasiswa, seperti BEM, Kelompok Cipayung, dan juga tentunya FRI," kata dia.

              Dalam dialog itu, hadir antara lain rektor IPB University, UGM, UTI, Perbanas, Unand Padang,
              Untan, Ketua STIKES Mitra Keluarga, UNG, UNP, Unimal, ITB-AD, ISBI Bandung, UNP Padang,
              Telkom  University,  Direktur  Poltek  Pos,  UIN  Jakarta,  Rektor  Unsrat,  Universitas  Brawijaya
              Malang, Unila, Universitas Al Ghifari Bandung, dan Universitas Pertamina.

              Sumber:ANTARA.






























                                                           216
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222