Page 237 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 237

dilakukan secara virtual tersebut, menurut keterangan resmi Kementerian Ketenagakerjaan di
              Jakarta pada Senin.
              Belum lagi, kata dia, 7,05 juta pengangguran pada 2019 dan 3,5 juta orang kehilangan pekerjaan
              akibat pandemi COVID-19.

              "Mari kita gotong royong mengatasi ini semua," kata dia.

              Dalam kesempatan tersebut, Ida menjelaskan empat alasan diperlukan UU Cipta Kerja, yaitu
              perpindahan lapangan kerja ke negara lain dan daya saing pencari kerja Indonesia relatif rendah
              dibandingkan dengan negara lain.

              Undang-undang yang telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu juga memiliki urgensi
              karena penduduk yang tidak atau belum bekerja akan semakin tinggi serta Indonesia terjebak
              dalam middle income trap.
              Ia juga secara rinci memaparkan hal-hal yang selama ini salah dipahami masyarakat tentang UU
              Cipta Kerja.

              Ketua FRI sekaligus Rektor IPB University Arif Satria menyambut positif dialog dan silaturahim
              FRI dengan pemerintah.

              Dialog  itu,  menurut  Arif,  penting  penting  untuk  memperkuat  komunikasi  dan  silaturahim
              sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang substansi UU Cipta Kerja.

              "Ini kesempatan sangat baik juga bagi para rektor untuk memberi masukan kepada pemerintah,
              baik tentang substansi maupun aspek hukum UU Cipta Kerja," kata dia.

              Dalam  forum  itu,  Asep  Saefuddin  yang  merupakan  anggota  Dewan  Penasihat  FRI  sekaligus
              Rektor  Universitas  Al  Azhar  Indonesia,  menyampaikan  apresiasi  atas  upaya  sosialisasi
              pemerintah yang cukup masif.

              Namun, ia mengatakan untuk hal-hal yang sensitif dalam UU Cipta Kerja diseminasi informasi
              dirasakan masih kurang.


              "Untuk  itu,  ada  baiknya  pemerintah  memperluas  dan  mempersering  sosialisasi  dengan
              stakeholder  seperti  Serikat  Pekerja,  organisasi  masyarakat  seperti  NU  dan  Muhammadiyah,
              organisasi mahasiswa seperti BEM, Kelompok Cipayung, dan juga tentunya FRI," kata dia.

              Dalam  dialog  itu,  hadir di  antaranya  rektor  dari  IPB  University,  UGM,  UTI, Perbanas,  Unand
              Padang, Untan, Ketua STIKES Mitra Keluarga, UNG, UNP, Unimal, ITB-AD, ISBI Bandung, UNP
              Padang,  Telkom  University,  Direktur  Poltek  Pos,  UIN  Jakarta,  Rektor  Unsrat,  Universitas
              Brawijaya Malang, Unila, Universitas Al Ghifari Bandung, dan Universitas Pertamina.




















                                                           236
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242