Page 7 - PUTRI NABILA_212010042_BP3_BUKUMUPM-3
P. 7

kontekstual         (termasuk       4.6.2  Masalah kontektual berkaitan dengan
                          pertumbuhan,       peluruhan,              pertumbuhan,  peluruhan,  bunga
                          bunga majemuk, dan anuitas)                majemuk, dan anuitas.



                           C.  TUJUAN PEMBELAJARAN

                                  Pembelajaran  materi  barisan  melalui  pengamatan,  tanya  jawab,
                               penugasan

                               individu  dan  kelompok,  diskusi  kelompok,  dan  penemuan  (dicovery)
                               diharap-
                               kan siswa dapat:
                               1.  Melatih  sikap  sosial berani  bertanya,  berpendapat,  mau  mendengar
                                  orang lain, bekerja sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa
                                  berani  bertanya,  berpendapat,  mau  mendengar  orang  lain,  bekerja
                                  sama dalam aktivitas sehari-hari
                               2.  Menunjukkan ingin tahu selama mengikuti proses pembelajaran
                               3.  Bertanggung  jawab  terhadap  kelompoknya  dalam  menyelesaikan
                                  tugasnya
                               4.  Menjelaskan pengertian barisan

                               5.  Menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalah dalam sehari-
                                  hari yang berkaitan dengan barisan
                               6.  Menunjukkan pola barisan
                               7.  Menyajikan model


                           D.  PENGERTIAN BARISAN DAN DERET

                               1.  Barisan Bilangan
                           Perhatikan susunan bilangan berikut :
                           a.  a.       1, 2, 3, 4, 5,…;                 dinamakan barisan bilangan asli
                           b.  b.      2, 4, 6, 8, 10,…;               dinamakan barisan bilangan asli genap
                           c.  c.       1, 3, 6, 10, 15,…;             dinamakan barisan bilangan segitiga
                           d.  d.      1, 1, 2, 3, 5, 8, 13,…;       dinamakan barisan bilangan Fibonacci
                           Bilangan-bilangan yang membentuk suatu barisan disebut suku-suku barisan.
                        Bilangan pertama atau suku pertama dilambangkan dengan u1, suku kedua dengan
                        u2, suku ketiga dengan u3, suku ke-k dengan uk,…, demikian seterusnya sampai suku
                        ke-n dengan un (n bilangan asli).
                        Indeks n menyatakan banyaknya suku dalam barisan itu. Untuk nilai n bilangan asli
                        berhingga,  barisan  itu  dinamakan  barisan  berhingga.  Suku  ke-n  dilambangkan
                        dengan  un disebut  suku  umum  barisan.  Pada  umumnya,  suku  ke-n  atau
                        un merupakan fungsi dengan daerah asal (domain) bilangan asli n.





                                                                                                              7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12