Page 28 - E-MODULE KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS MALANG
P. 28
Penentuan kualitas air Sungai Brantas Malang dilakukan pada 3 lokasi, dapat dilihat
di bawah ini:
(a) Stasiun 1 (b) Stasiun 2 (c) Stasiun 3
Pendem, Batu Jodipan, Malang Wisata Boro Brantas, Kepanjen
Hasil penelitian penulis terkait penentuan kualitas air Sungai Brantas Malang
berdasarkan parameter fisika, kimia, dan biologi (makrozoobentos) dapat dilihat
dibawah ini:
a. Suhu
Berdasarkan hasil pengukuran suhu air di
Sungai Brantas masih tergolong normal karena
masih sesuai dengan kisaran baku mutu. Suhu air
merupakan parameter fisik yang sangat
mempengaruhi kelangsungan hidup organisme
akuatik, seperti distribusi, kelimpahan dan
kematian oarganisme dalam air. Suhu air di
setiap badan air berbeda-beda menurut
ketinggian dan kondisi geografis. Suhu
dipengaruhi oleh curah hujan, kelembapan udara,
dan intensitas radiasi matahari.
Perubahan suhu badan air yang cukup tajam dari suhu sebelumnya menandakan bahwa
badan air tersebut telah tercemar. Temperatur akan membatasi sebaran geografis
makrobentos, dan temperatur yang cocok untuk pertumbuhan makrobentos adalah antara
25-31°C (Pratiwi, 2022).
b. pH
pH air di Sungai Brantas masih tergolong normal
karena masih sesuai dengan kisaran baku mutu. pH
dapat melebihi kisaran baku mutu jika sungai
terdapat buangan industri dan rumah tangga.
Tinggi rendahnya pH dipengaruhi oleh fluktuasi
kandungan O2 maupun CO2. Nilai pH kurang dari
4,8 dan lebih dari 9,2 dianggap tercemar.
Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap
perubahan pH, bentos cenderung menyukai nilai pH
sekitar 7 – 8,5.