Page 26 - Flipbook Dyah Iswarini
P. 26
26 27
Rustamadji
Suasana pada masa Perang Revolusi Before the war ended in 1949,
pernah dilukiskan Sudjojono Sudjojono had painted the
dalam lukisan Seko yang dilukisnya atmosphere of the War of
sebelum perang usai pada 1949. Revolution in his painting Seko.
Namun tema perang sering The theme remained powerful as
diangkat kembali, misalnya dalam it was explored by Sudjojono in his
lukisan Mengungsi karya Sudjojono work, Mengungsi (Taking Refuge),
tahun 1952 dan Pengantin Revolusi in 1952, and by Hendra Gunawan
karya Hendra Gunawan tahun 1955. in his 1955 painting titled
Sudjojono terus mengeksplorasi Pengantin Revolusi (Revolutionary
tema itu di tahun 1960an dan Bridegroom). Sudjojono continued
bahkan hingga 1983. to render the same theme in the
1960s and even as late as 1983.
Sebagai seorang yang pada usia
muda belajar melukis di dalam As someone who studied painting
Seniman Indonesia Muda yang during his youth in Seniman
didirikan di Madiun , Rustamadji Indonesia Muda (SIM, Young
1
pun rupanya terinspirasi oleh Indonesian Artists) founded in
Sudjojono dan beberapa kali Madiun, Rustamadji was inspired by
1
melukis tema perang yang Sudjojono. He painted paintings of
menjadi perlambang semangat war that represent the spirit of the
perjuangan bagi banyak seniman. struggle for many artists. Regarding
Pada karya yang menjadi this particular work that was
koleksi Istana Kepresidenan ini, collected by the Presidential Palace,
Rustamadji menuliskan: “tak Rustamadji wrote: “No one intends
seorang pun berniat pulang walau to come home even though death
maut menanti” yang seakan awaits us here.” Rustamadji seems
menandakan sebuah pesan bagi to have written this note for himself
dirinya sendiri atau siapa pun and for everyone appreciating this
yang melihat karya ini agar terus work, urging everyone to keep the
memelihara semangat perjuangan. spirit of the struggle alive.
Rustamadji
Tak Seorang Berniat Pulang Walau Maut Menanti |
1 Biografi singkat Rustamadji dalam No One Intends to Return Home Even Though Death Awaits Us Here
katalog Gelar Akbar Pelukis Jatim 1963
1990, hal. 39.
cat minyak pada kanvas | oil on canvas
137 x 296 cm