Page 7 - MAJALAH 196 update
P. 7
LAPORAN UTAMA
Bersihkan Narasi Terorisme
dengan Literasi Digital
Dua aksi teror terakhir di Makassar dan Jakarta ternyata
melibatkan generasi milenial. Ini jadi sisi menarik lainnya di balik
isu terorisme. Sumbernya berasal dari literasi digital. Berbagai
paham radikal masuk mengintersep literasi digital di Tanah Air.
Pemerintah pun didesak membersihkan berbagai narasi radikal di
media sosial (Medsos).
KETUA DPR
RI Dr. (H.C.)
Puan Maharani
April lalu,
menyampaikan Ketua DPR RI
Dr. (H.C.) Puan Maharani.
keprihatinannya Foto: Kresno/nvl
atas tragedi teror
yang melibatkan
kaum muda
potensial. Peran
keluarga menjadi krusial dalam konteks
ini. Penguatan ketahanan keluarga
jadi keniscayaan untuk mencegah
penyebaran paham radikal di kalangan
anak muda. Disebutkan, dua aksi teror
di dua kota besar itu ternyata kelahiran
tahun 1994 dan 1995.
“Ada pelaku teror dari kalangan
muda, generasi milenial, dan keluarga.
Ini sangat mengkhawatirkan dan
menyedihkan. Interaksi keluarga
dan interaksi sosial warga dengan
tetangga harus diperkuat dalam konsep
ketahanan sosial masyarakat,” seru
Puan dalam keterangan persnya.
Mantan Menteri Koordinator mengandung materi-materi radikal Di sinilah literasi digital mesti
Bidang Pembangunan Manusia dan dan ekstremisme. Semua pihak harus dibenahi. Puan menyarankan konten-
Kebudayaan itu, mendesak pemerintah saling mengingatkan dan mencegah konten positif harus dimasifkan sebagai
melakukan pencegahan konkret atas tersebarnya paham-paham radikal di literasi digital di berbagai jejaring
aksi terorisme, khususnya di ranah media sosial. Pasalnya, banyak pelaku Medsos. Misalnya, moderasi, toleransi,
digital. Ia mengingatkan bahwa paham teror terpapar paham radikal dari media inklusifitas, dan keberagaman Bangsa
radikal tersebar luas di jejaring Medsos. sosial,” kata politisi PDI Perjuangan Indonesia. Tujuannya menguatkan jiwa
Media internet jadi lahan subur paham tersebut. Selain menggencarkan toleransi dan persatuan sesama anak
radikal tumbuh dan diserap kaum patroli siber Medsos, penting pula bangsa. “Edukasi literasi digital juga
milenial. meningkatkan edukasi nilai-nilai penting,” imbuhnya singkat.
“Perlu ada pemantauan konten- Pancasila dan nasionalisme kepada Sementara itu kritik dilontarkan
konten di sosial media yang generasi muda. Anggota Komisi I DPR RI Farah Puteri
TH. 2021 EDISI 196 PARLEMENTARIA 7