Page 10 - MAJALAH 196 update
P. 10
LAPORAN UTAMA
Sinyal Darurat Hadapi Terorisme
Aksi teror Maret lalu menyalakan sinyal darurat. Perang melawan terorisme sudah ditabuh sejak
lama. Teror seperti tak bertepi untuk terus dihadapi. Polri harus mengaudit sistem keamanan yang
selama ini ada. Fungsi intelijen pun didesak untuk diperkuat.
DUA rentetan silih berganti, tak mengenal waktu. dan kutukan kepada para teroris
aksi teror Korban berjatuhan begitu banyaknya. berkumandang.
memantik Teror telah meninggalkan trauma Parlementaria mendapat keterangan
kembali bagi masyarakat. Kepedulian pun pers dari Ketua Komisi III DPR RI
semangat bangsa bermunculan antarsesama pemeluk Herman Hery, Maret lalu. Isinya
ini menghadapi agama. Simpati kepada para korban kutukan atas tragedi tersebut. Katanya,
terorisme. Aksi ini merupakan sinyal darurat atas
kutuk terhadap penanggulangan terorisme selama ini.
terorisme Ya, darurat karena sang teroris yang
memenuhi dunia maya dan ruang menyerang Mabes Polri adalah wanita.
publik, seraya mempertanyakan peran Tentu ini darurat bagi Polri, BNPT, dan
Badan Nasional Penanggulangan Badan Intelijen Negara (BIN).
Terorisme (BNPT) dan fungsi intelijen Peristiwa ini pasti melukai rasa
negara. Mengapa selalu kecolongan? kemanusiaan. Agama mana pun tidak
Tak ketinggalan berbagai keterangan membenarkan
pers berdatangan ke redaksi
Parlementaria dari para anggota DPR
RI. Isinya kutukan terhadap terorisme
dan seruan memperkuat otoritas aparat
menghadapi para teroris. Sudah banyak
rumah ibadah di Tanah Air dibom
oleh para teroris. Tapi, ketika teroris
mengintersep Markas Besar Polri di
Jakarta, ini jadi pertanyaan mendalam.
Bahkan, yang meneror adalah seorang
perempuan bersenjata.
Audit atas sistem keamanan pun jadi
keniscayaan untuk segera dilakukan.
Mengapa sistem keamanan Polri
begitu lemah? Padahal, teroris datang
Ketua Komisi III DPR RI
Herman Hery.
Foto: Dok/nvl
10 PARLEMENTARIA EDISI 196 TH. 2021