Page 15 - MAJALAH 196 update
P. 15

LAPORAN UTAMA





                       Kerapuhan Sosial


                   Pangkal Terorisme





                  Aksi terorisme yang memecah-belah konsentrasi bangsa
                 harus diselami dan digali hingga ke akar-akarnya agar dapat
               memberantas tuntas tindakan yang bertentangan dengan rasa
              kemanusiaan serta tidak dibenarkan oleh ajaran agama manapun.






                              MEMBERANTAS      orang yang terpapar akan kembali
                              terorisme        berpikir secara akal sehat dan
                              ibarat mendaki   menyadari bahwa iming-iming
                              sebuah jalan     dari pemimpin teroris adalah
                              terjal. Sebab,   sebuah pepesan kosong
                              menentukan       belaka,” urainya. 
                              latar belakang     Upaya untuk memberantas
                              dan alasan orang   terorisme tidaklah mudah.
                              melakukan        Namun, dalam situasi yang
              terorisme bukanlah urusan mudah.   tak mudah seperti itu, Hasan
              Mendeteksi kapan, di mana, dan   menyarankan untuk sebaiknya
              bagaimana mereka melakukan       mengutamakan upaya
              aksi teror juga tidak gampang. Hal   pencegahan. Memang PP
              ini merupakan pandangan yang     77 Tahun 2019 tentang
              dituangkan oleh Anggota Komisi X DPR   Pencegahan Tindak Pidana
              RI Hasannudin Wahid dalam rilisnya.   Terorisme dan Perlindungan
                “Yang jelas, teroris tak mungkin   terhadap Penyidik, Penuntut
              menjadi sukarelawan atau sebagai   Umum, Hakim, dan Petugas
              subjek percobaan. Namun, memeriksa   Pemasyarakatan, telah memuat
              aktivitas mereka dari jauh dapat   banyak upaya pencegahan
              menyebabkan kesimpulan yang salah.   terorisme, di antaranya melalui
              Apalagi, teroris biasanya memiliki   kesiapsiagaan nasional, kontra
              kepentingan atau tujuan ideologis dan   radikalisasi, dan deradikalisasi. 
              politik yang bias,” terangnya.     “Namun, dalam praktiknya, aparat
                Politisi Fraksi PKB ini menilai,   antiteror Indonesia terdiri
              pendekatan terbaik berhadapan dengan   dari BNPT, Densus 88, Detasemen
              fenomena terorisme adalah memastikan   Penanggulangan Teror, dan intelijen,   Anggota Komisi X DPR RI Hasannudin Wahid
              bahwa keterlibatan seseorang dalam   tak bisa leluasa mengambil tindakan
              kelompok terorisme berakar pada   terhadap mereka yang terpapar
              kerapuhan sosial dan psikologisnya.   radikalisme dan paham terorisme.
                “Langkah selanjutnya adalah    Sebelum ada bukti yang mengarah ke   karenanya, negara diharapkan segera
              mengenali apa saja iming-iming yang   aksi teror. Penindakan terhadap mereka   menyediakan payung hukum yang
              biasa dijanjikan oleh pemimpin teroris   yang belum menjalankan aksi teror   lebih memadai lagi. Tujuannya
              ketika melakukan perekrutan. Setelah   sering ditentang dengan alasan hak   agar aparat antiteror lebih leluasa
              itu, baru dilakukan pendampingan   asasi manusia,” tandasnya.      melakukan upaya pencegahan. Untuk
              kemanusiaan, berdialog dengan kaum   Situasi tersebut tentu akan   kemudian bertindak mendampingi
              terpapar dalam suasana cinta kasih   menjadi kendala upaya         siapapun yang terindikasi terpapar
              yang tulus. Melalui pendekatan itu,   pemberantasan terorisme. Oleh   ideologi radikal dan terorisme. l es



                                                                                                            15
                                                                          TH. 2021      EDISI 196      PARLEMENTARIA        15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20