Page 16 - Majalah 193 Januari
P. 16
SUMB ANG SARAN
Vaksinasi Percepat
Herd Immunity
COVID-19 Indonesia
Oleh dr. Hanibal Hamidi, M.Kes.
Profesional Kesehatan Masyarakat
erlepas dari perdebatan
kegagalan pelaksanaan
kekarantinaan
kesehatan, saat ini
T negara-negara di dunia,
termasuk Indonesia, tengah COVID-19
memasuki episiode percepatan VAKSIN
vaksinasi melalui instrumen
Emergency Use Authorization
(EUA) atau persetujuan
penggunaan dalam kondisi
darurat untuk Vaksin Covid-19.
EUA sendiri merupakan kebijakan
yang dimiliki oleh setiap negara,
umumnya otoritas kesehatan
seperti BPOM yang memiliki masyarakat" disuatu wilayah Sementara kebijakan BPOM
kewenangan untuk menerbitkan dapat dikendalikan. selaku pemegang otoritas
EUA. penggunaan vaksin bagi
Peraturan mengenai EUA Berbeda dengan berbagai pandemi wabah penyakit di Indonesia,
tercantum dalam Peraturan BPOM sebelumnya, penyebab pandemi dengan memenuhi persyaratan,
Nomor 27 Tahun 2020 tentang Covid-19, yaitu virus SARS CoV2, tersedianya data atau informasi
Perubahan Kedua dan Peraturan memiliki kemampuan bertahan bagi kepastian mutu, keamanan,
Kepala Badan POM Nomor 24 hidup secara in aktif, walau tidak dan khasiat vaksin yang cukup
Tahun 2017 tentang Kriteria dan masuk ke dalam sel inangnya. lengkap. Berdasarkan berbagai
Tata Laksana Registrasi Obat. Sehingga, seseorang yang telah isu ketepatan pilihan medis
Berdasarkan konsep rekayasa terpapar virus tersebut, walau teknis, nampaknya vaksin Sinovak
percepatan wujud herd immunity tidak terinfeksi (orang tanpa yang telah dilakukan uji klinik
di Indonesi dengan bantuan vaksin gejala), tetapi dapat menularkan tahap 3 di Indonesia, dengan
Covid-19 yang akan mempercepat kepada orang sehat. Kemampuan uji pada relawan masyarakat
banyaknya orang yang kebal inilah yang diindikasikan, umum, telah cukup membuktikan
terhadap penyakit wabah terjadinya penambahan penderita tingkat efikasi 65,3 persen,
pandemi covid 19, maka dapat baru Covid-19, mengikuti telah memenuhi standar yang
diharapkan semakin sulit bagi perhitungan eksponensial dalam ditetapkan WHO minimal efikasi
penyakit tersebut untuk menyebar setiap 4 hari. Atas dasar itulah sebesar 50 persen.
karena tidak banyak orang seseorang yang telah divaksin, Pada tanggal 11 Januari 2021,
yang dapat terinfeksi, sehingga harus tetap disiplin melaksanakan BPOM telah mengeluarkan izin
kondisi "kedaruratan kesehatan protokol kesehatan. bagi produk vaksin Covid-19
16 PARLEMENTARIA EDISI 193 TH. 2021