Page 21 - Majalah 193 Januari
P. 21

ANGGARAN






                        dapun dalam klaster    perlindungan sosial, sektoral K/L dan   masyarakat,” pungkas Pimpinan DPR
                        kesehatan, anggaran    Pemda, UMKM, stimulus pariwisata,   RI Koordinator Bidang Politik dan
                        ditujukan untuk berbagai   pembiayaan korporasi, dan insentif   Keamanan (Korpolkam) itu. 
                        hal, meliputi pengadaan   usaha dapat tepat sasaran dan mampu
              A vaksin korona, sarana          memulihkan ekonomi di masa pandemi   PENYALURAN HARUS SEGERA
              dan prasarana program vaksinasi,   Covid-19.                       DIPERCEPAT
              serta cadangan bantuan iuran BPJS   “Pemerintah harus berkomitmen    Terus diperpanjangnya berbagai
              Kesehatan. Lalu, beberapa program   merealisasikan anggaran PEN 2021   pembatasan sosial skala besar, atau
              dalam klaster perlindungan sosial terdiri   secara maksimal untuk pengadaan   Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
              dari program keluarga harapan (PKH),   vaksin Covid-19, sarana dan prasarana   Masyarakat (PPKM) yang baru
              kartu sembako, kartu prakerja, BLT   vaksinasi, imunisasi, laboraturium   diterapkan pada awal Januari 2021 ini,
              dana desa, dan bansos tunai. Kemudian,   penelitian dan pengembangan (litbang),   berkonsekuensi menyebabkan laju
              sejumlah program klaster sektoral   serta cadangan bantuan iuran Badan   ekonomi melambat. Anggota Komisi XI
              K/L dan pemda antara lain dukungan   Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)   DPR RI Heri Gunawan bahkan menilai
              pariwisata, ketahanan pangan,    yang diperuntukkan bagi pekerja bukan   kebijakan tersebut menjadi keputusan
              pengembangan teknologi dan informasi,   penerima upah (PBPU)/bukan pekerja   yang sulit, tetapi mau tidak mau harus
              pinjaman ke daerah, kawasan industri,   (BP),” kata Azis melalui keterangan   dilakukan guna menekan laju sebaran
              serta cadangan belanja PEN.      tertulisnya, awal Januari lalu.   Covid-19.
                Selanjutnya, beberapa program    Politisi Partai Golkar itu mendorong   “Pemerintah telah menargetkan
              dalam dukungan UMKM dan          Pemerintah mengevaluasi realisasi   pertumbuhan ekonomi sebesar
              pembiayaan korporasi adalah subsidi   penyaluran anggaran PEN tahun 2020,   5 persen pada tahun ini, semoga
              bunga KUR, penempatan dana di    khususnya dalam pendataan dan     kebijakan PPKM Jawa-Bali tidak
              perbankan, dan penyertaan modal   koordinasi antar sektor kementerian   membuyarkan target tersebut.
              negara kepada lembaga penjaminan.   dan lembaga, agar bantuan anggaran   Pemerintah perlu mengantisipasinya
              Sementara, sejumlah program dalam   PEN tersebut dapat tersalurkan secara   dengan mempercepat penyerapan
              klaster insentif usaha adalah pajak DTP,   baik dan tepat sasaran.  APBN 2021 dan pengucuran dana
              pembebasan PPh 22 impor, dan                  “Pemerintah harus    program PEN. Belanja APBN 2021
              pengembalian pendahuluan                     dapat memastikan      telah ditetapkan sebesar Rp 2.750
              PPN.                                          program PEN yang     triliun. Sementara dana program PEN
                Wakil Ketua DPR RI Azis                      diiringi dengan     2021 ditetapkan sebesar Rp 403,9
              Syamsuddin berharap                             penanganan         triliun,” kata Hergun, sapaan akrab Heri
              Pemerintah dapat                                 Covid-19 dapat    Gunawan.
              menggunakan proyeksi                             membuat             Politisi Partai Gerindra itu berharap
              alokasi anggaran untuk                           pemulihan         kejadian tahun lalu tidak terulang
              program PEN 2021 yang                           ekonomi terwujud,   kembali. Kebijakan pembatasan yang
              mencapai Rp 403,9                               Apabila jumlah     tidak diikuti dengan penyerapan
              triliun yang teralokasikan                     kasus Covid-19      anggaran yang masif. Akibatnya, makin
              pada bidang kesehatan,                         menurun serta       memperburuk pertumbuhan ekonomi.
                                                              berjalannya aktivitas   Sebanyak 2 kali berturut-turut, yakni
                Wakil Ketua DPR RI                              sosial-ekonomi   pada kuartal II-2020 dan kuartal III-2020
                M. Azis Syamsuddin.                                              mengalami konstraksi masing-masing
                Foto: Jaka/Man
                                                                                 sebesar 5,32 persen dan 3,49 persen.
                                                                                   Sementara PDB Jawa berkonstribusi
                                                                                    sebesar 58,88 persen terhadap
                                                                                     PDB nasional. 
                                                                                        Kebijakan PPKM Jawa-Bali
                                                                                       diprediksi akan menurunkan
                                                                                       laju perekonomian nasional,
                                                                                        terutama bisa memukul daya
                                                                                        beli masyarakat. “Agar daya
                                                                                         beli rakyat tidak terpuruk,
                                                                                          sebaiknya penyerapan
                                                                                           anggaran APBN 2021




                                                                          TH. 2021      EDISI 193      PARLEMENTARIA        21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26