Page 6 - majalah elektronik edisi 2
P. 6
SECTION Artikel
GERAKAN LITERASI SASTRA ANAK
GERAKAN LITERASI SASTRA ANAK
DI SEK OLAH D ASAR
DI SEKOLAH DASAR
Oleh : Dr . Miskiah, M.Pd
Oleh : Dr. Miskiah, M.Pd
pengembangan dan pembelajaran. Ketiga tahapan ini
ditujukan untuk menumbuhkembangkan budaya literasi di
sekolah, meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan
sekolah agar literat, menjadikan sekolah sebagai taman
belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga
sekolah mampu mengelola pengetahuan, dan menjaga
keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan
beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai macam
startegi membaca.
Kata Kunci: Gerakan Literasi Sastra Anak, Sekolah
Dasar
PENDAHULUAN
Salah satu prasyarat kecakapan hidup di abad 21
adalah budaya literasi. Hal ini bisa dilakukan melalui
pendidikan terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar
hingga pendidikan tinggi harus bersinergi membangun
kualitas pendidikan berkemajuan. Peningkatan literasi baik
secara internasional maupun nasional sebisa mungkin
dijadikan cambuk untuk memotivasi peningkatan mutu
diri. Membangun dan menumbuhkan literasi sejak dini
di sekolah dasar menjadi gerakan yang harus sesegera
mungkin dilaksanakan demi kemajuan mutu pendidikan.
Literasi dan pendidikan memiliki kaitan yang signifikan,
oleh karena itu kualitas pendidikan dipengaruhi oleh tingkat
Literasi masyarakat. Membangun dan menumbuhkan
literasi sejak dini di sekolah dasar menjadi gerakan dan
kesadaran kolektif yang harus segera dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Kurangnya minat baca
siswa menyebabkan kemampuan siswa dalam mengolah
informasi dan menjawab pertanyaan analisis kritis rendah.
Hal ini disebabkan karena ketersediaan buku yang belum
memadai dan merata, seperti yang terungkap pada diskusi
Mata Najwa yang ditayangkan hari Rabu tanggal 07 Juni
Abstrak: 2017, dengan tema “Menebar Virus Baca”. Ikatan Penerbit
Kemampuan literasi perlu dimiliki tiap individu sebagai Indonesia (2015: 11-12) menambahkan bahwa terjadi
syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi, peningkatan jumlah penerbit yang singnifikan dari tahun
dan merupakan bagian dari hak dasar manusia menyangkut 2012 sampai dengan 2015. Namun sangat disayangkan,
pembelajaran sepanjang hayat. GLSA adalah kegiatan peningkatan jumlah penerbit buku tidak dibarengi
mengasah kemampuan dalam mengakses, memahami, dengan persebaran jumlah penerbit yang merata. Terjadi
mengolah, dan memanfaatkan informasi secara kritis ketimpangan yang begitu nyata antar daerah, terutama
dan cerdas berlandaskan kegiatan membaca, menulis, dipulau Jawa dan diluar pulau Jawa.
menyimak, dan berbicara melalui sumber bacaan sastra Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah untuk
anak. Berbagai kegiatan tersebut dilaksanakan secara meningkatkan minat baca siswa adalah dengan Gerakan
terencana dan terprogram, baik dalam kegiatan-kegiatan Literasi Sekolah pada Anak (GLSA). GLSA merupakan
berbasis kelas maupun kegiatan-kegiatan berbasis budaya cikal bakal program GLS. GLS memperkuat gerakan
sekolah, dan komunitas masyarakat. GLSA di sekolah penumbuhan budi pekerti dengan mengajak semua pelaku
diselenggarakan dalam tiga tahapan yaitu pembiasaan, pendidikan untuk menciptakan iklim dan lingkungan
4 | E-Magazine Swarna Musi Volume X Ed. 1