Page 64 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 64

untuk  membantu  meningkatkan  kegiatan  apresiasi  langsung.  Kegiatan  yang
                         dilakukan  dalam  apresiasi  tidak  langsung  adalah  kegiatan  yang  berhubungan

                         dengan  karya  yang  diapresiasi  apabila  karya yang diapresiasikannya karya
                         sastra  maka  kegiatan  apresiasi  tidak  langsungnya  adalah  kegiatan  yang

                         berhubungan  dengan  sastra.  Jadi,  kegiatan  apresiasi  tidak  langsung  yang

                         dilakukan, antara lain membaca teori sastra, membaca sosiologi sastra, membaca
                         sejarah sastra, membaca kritik sastra, dan  membaca esai tentang sastra.

                                Kegiatan  apresiasi  tidak  langsung  sangat  bermanfaat  atau  sangat  besar
                         peranannya  terhadap  kegiatan  apresiasi  langsung,  sebab  dengan  luasnya

                         pengetahuan dalam bidang sastra, seperti teori dan konsep-konsep tentang sastra

                         akan  membantu  Anda  dalam  memahami  karya  sastra  yang  Anda  baca,  Anda
                         simak atau Anda saksikan.

                         Dengan  demikian,  kegiatan  apresiasi  tidak  langsung  bukanlah  kegiatan  yang
                         tidak  penting,  justru  Anda  harus  dapat  melakukan  kedua  kegiatan  ini  secara

                         seimbang karena mengapresiasi tanpa dibantu dengan pengetahuan tentang yang

                         diapresiasi akan menimbulkan kesulitan.
                                Sampai pada pembahasan ini, Anda tentu dapat menangkap bahwa kadar

                         daya apresiasi seseorang memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda. Untuk lebih
                         dapat memahaminya, ikutilah terus pembahasan ini.


                         11.3 Tingkat Apresiasi

                                Kegiatan apresiasi yang dilakukan tidak hanya memerlukan rasa, tetapi

                         juga rasio dibantu dengan pengetahuan dan pengalaman. Berdasarkan ini, akan
                         timbul tingkat-tingkat apresiasi yang dimiliki seseorang.

                         A.  Sutawijaya  dan  M.  Rumini  (1988:293)  mengutip  pendapat  Yus  Rusyana
                         tentang tingkatan apresiasi. "Tingkatan apresiasi ada tiga, yaitu tingkat pertama

                         terjadi apabila seseorang mengalami pengalaman yang ada dalam sebuah karya.
                         Ia terlibat secara intelektual, emosional, dan imajinatif dengan karya itu; tingkat

                         kedua terjadi  apabila daya intelektual pembaca  bekerja lebih  giat;  dan tingkat

                         ketiga,  apabila  pembaca  menyadari  hubungan  sastra  dengan  dunia  di  luarnya
                         sehingga pemahaman dan penikmatannyapun dilakukan dengan lebih luas dan

                         mendalam". Pendapat  Yus  Rusyana  tentang  tingkatan  apresiasi  di  atas  dapat





                                                           60
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69