Page 88 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 88

kemajuan siswa), dan (2) evaluasi terhadap program pembelajaran. Kedua jenis
                        evaluasi itulah yang menjadi bahan kajian pada bab ini.


                        15.1 Pengertian Evaluasi

                                Evaluasi  bukan  sekadar  menilai  suatu  aktivitas  secara  spontan  dan

                         insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana,
                         sistematik, dan jelas. Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian

                         yang  pada  umumnya  diartikan  tidak  berbeda  (indifferent),  walaupun  pada
                         hakekatnya berbeda satu dengan  yang lain. Pengukuran (measurement) adalah

                         proses  membandingkan  sesuatu  melalui  suatu  kriteria  baku  (meter,  kilogram,
                         takaran dan sebagainya), pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian adalah suatu

                         proses transformasi dari hasil pengukuran menjadi suatu nilai. Evaluasi secara

                         etimologi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang bertarti value, yang secara
                         secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian

                                Evaluasi  adalah  proses  penilaian  yang  sistematis  mencakup  pemberian
                         nilai,  atribut,  apresiasi,  dan  pengenalan  permasalahan  serta  pemberian  solusi-

                         solusi  atas  permasalahan  yang  ditemukan.  Evaluasi  bersifat  analitik  dan
                         kooperatif dengan objek evaluasi (evaluatan), sedangkan audit lebih menekankan

                         pada pengujian-pengujian bukti dan independen terhadap objek audit (auditan).

                         Keduanya tetap mengedepankan objektivitas evaluator atau auditor. penggunaan
                         tes atau nontes berkaitan erat dengan tujuan penilaian dan info atau data yang

                         hendak  dijaring.  Teknik  tes  biasa  digunakan  untuk  menjaring  data  tentang

                         kemampuan kognitif siswa; sedang teknik nontes digunakan untuk menjaring data
                         tentang kemampuan psikomotor, afektif, dan lain-lain yang tidak secara langsung

                         berkaitan dengan kemampuan kognitif. Info yang diperoleh melalui tes bersifat
                         kuantitatif,  sedang  yang  diperoleh  dengan  teknik  nontes  berupa  informasi

                         kualitatif.  Ada  beberapa  teknik  nontes,  antara  lain:  pengamatan,  wawancara,

                         daftar diskusi, pemberian tugas.
                                Dalam pelaksanaan evaluasi, setelah data atau informasi terkumpul, guru

                         membuat  pertimbangan  berdasarkan  informasi  tersebut  untuk  mengambil
                         keputusan/penghakiman  berupa  penilaian.  Dalam  kegiatan  belajar  mengajar,

                         apabila guru hendak mengadakan evaluasi, misalnya mengevaluasi kemampuan





                                                           84
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93