Page 41 - E-MODUL PENULISAN KARYA ILMIAH (PKI)
P. 41

BAB VII
                               TEKNIK MENULIS RUJUKAN DAN DAFTAR PUSTAKA


                  Sub Capaian Pembelajaran MK:
                      Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
                       1)  Mampu menulis karya ilmiah dengan memperhatikan cara menulis kutipan
                          dan daftar pustaka

                  Uraian Materi:
                  7.1  Fungsi Rujukan dan Daftar Pustaka
                            Merujuk dan menyusun daftar pustaka merupakan bagian dari penulisan
                       karya  ilmiah  yang  harus  dilakukan  oleh  penulis.  Dalam  suatu  karya  ilmiah,
                       hampir  dapat  dipastikan  akan  merujuk  suatu  sumber  dan  nantinya  disusun
                       dalam  daftar  pustaka.  Fungsi  rujukan  adalah  memberikan  petunjuk  kepada
                       pembaca bahwa teori/konsep/pernyataan tersebut diambil dari suatu sumber.
                       Di samping itu, rujukan dapat digunakan sebagai ungkapan kejujuran si-penulis
                       karya  ilmiah  dan  menghindarkan  dari  plagiarism.  Sedangkan,  daftar  pustaka
                       berfungsi  memberi  informasi  lebih  rinci  tentang  sumber  yang  digunakan.
                       Dengan demikian, apabila penulis lain membutuhkan sumber tersebut mudah
                       dicari referensinya. Setiap rujukan harus dituliskan daftar pustakanya.

                       Contoh rujukan kutipan:
                            Suparno  (1997:13)  menyatakan  bahwa  proses  konstruksi  pengetahuan
                       bercirikan antara lain: (1) belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan
                       oleh  siswa  dari  apa  yang  telah  mereka  lihat,  dengar,  rasakan,  dan  alami.
                       Konstruksi pengetahuan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh pengertian yang
                       telah  siswa  miliki;  (2)  konstruksi  pengetahuan  adalah  proses  yang  terus
                       menerus. Setiap berhadapan dengan fenomena atau persoalan baru, diadakan
                       rekonstruksi baik secara kuat atau lemah; (3) belajar bukanlah mengumpulkan
                       fakta, melainkan lebih dari suatu pengembangan pemikiran dengan membuat
                       pengertian baru

                            Rujukan  kutipan  tersebut  harus  dicantumkan  dalam  daftar  pustaka.
                       Adapun di daftar pustaka ditulis sebagai berikut.
                       Suparno,  P.  1997.  Filsafat  Kontruktivisme  dalam  pembelajaran.  Yogyakarta:
                         Kanisius.

                  7.2  Cara Merujuk dengan Kutipan Langsung
                            Kutipan langsung adalah pengambilan bagian tertentu dari tulisan orang
                       lain/sumber  tanpa  melakukan  perubahan.    Syarat  kutipan  langsung  adalah
                       sebagai berikut.
                       1)  Tidak boleh melakukan perubahan terhadap teks asli yang dikutip
                       2)  Menggunakan  tiga  titik  berspasi  [.  .  .  ]  jika  ada  bagian  yang  dikutip
                           dihilangkan
                                                                                                        37
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46