Page 75 - E-MODUL PENULISAN KARYA ILMIAH (PKI)
P. 75
BAB XV
SISTEMATIKA,POLA DAN GAYA ESAI
Sub Capaian Pembelajaran MK:
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
1) Mampu menulis Esai
Uraian Materi:
15.1 Sistematika Esai
Sistematika esai terdiri dari bagian pendahuluan, tubuh/isi, dan penutup.
Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1) Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang
mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan
dinilai oleh si penulis tersebut.
2) Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
3) Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan
menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau
menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si
penulis.
Bagian pendahuluan merupakan titik paling depan untuk mengantar
pembaca kepada gagasan penulis. Jika kalimat dan pilihan kata-kata dalam
alinea pendahuluan gagal, maka pembaca tak akan berminat lagi meneruskan
membaca isi esai. Ada bermacam bentuk pendahuluan, yaitu sebagai berikut.
1) Ringkasan: Menyatakan isi secara garis besar.
2) Kejutan: Memilih pendahuluan dengan menulis kalimat-kalimat yang
mengejutkan. Tujuannya membuat pembaca terpesona.
3) Pelukisan: Pendahuluan yang melukiskan suatu fakta.
4) Anekdot: Berisi kalimat yang mengundang kelucuan. Biasanya berisi kisah
nyata yang lucu untuk mengantarkan pembaca kepada bahasan berikutnya.
5) Kutipan langsung: Berisi kutipan langsung yang menarik dari seorang tokoh
atau orang biasa yang menarik.
6) Amanat Langsung: Pendahuluan yang langsung berisi pesan. Pendahuluan
ini biasanya berisi kata ”kita” atau ”Anda”.
Bagian tubuh/isi merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan
sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan
argumentasi dengan lengkap untuk tema yang dipilih. Dalam menulis isi,
sebaiknya dibagi-bagi dalam beberapa bagian, bisa dibagi dalam subjudul yang
menarik. Satu gagasan utama dalam setiap bagian dipaparkan dengan bahasa
yang dinamis.
Penutup dalam esai tidak ditulis secara terang-terangan dengan subjudul
”Penutup”. Tulislah penutup dengan gaya pamit yang meninggalkan kesan
mendalam kepada pembaca. Dalam kalimat awal penutup biasanya dipilih kata
”maka”, ”akhirnya”, ”jadi”, atau kata lain yang kreatif.
71