Page 77 - E-MODUL PENULISAN KARYA ILMIAH (PKI)
P. 77
Berikut ini diberikan contoh esai dalam bentuk argumentasi.
SAATNYA GURU DAN LPTK BICARA
Oleh
I Gede Astawan
Jurusan PGSD FIP Undiksha
Entah bagaimanalah jadinya nasib bangsa ini atau kehidupan manusia di dunia
ini jika tidak ada yang namanya guru. Sulit rasanya untuk kita dibayangkan.
Indonesia sendiri punya pengalaman pahit, catatan yang kelam, sejarah yang
kelabu, dan perjalnan bangsa yang menyedihkan, karena disebabkan ketiadaan
yang namanya guru. Tiga setengah abad lamanya, bukan waktu yang singkat,
bangsa kita menjadi bangsa kuli, menjadi bangsa bidak, dan menjadi bangsa
romusa. Sungguh ini merupakan hal yang sangat memilukan. Jika kita tengok
kebelakang, ternyata kita menemukan sebuah jawaban ssemua hal tersebut
disebabkan oleh karena kebudohan kita. Ada suatu ungkapan mengatakan
“kebodohan sangat dekat dengan kemiskinan”. Tampaknya ungkapan tersebut
bukan hanya sekadar kata-kata belaka, namun ada benarnya. Di mana kita temukan
negara miskin, pasti negaranya masih mayoritas masyarakatnya bodoh atau dimana
kita temukan negara yang masih bodoh, pasti masyarakatnya miskin. Itu merupakan
dua hal yang saling mempengaruhi.
Ada pepatah yang mengatakan “Negara yang besar adalah negara yang
menghargai jasa para pahlawannya”. Kita sepakat, bahwa sebutan untuk guru
adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Pertanyaannya sekarang, sudahkah Negara ini
menjadi Negara yang besar? atau apakah kita sudah menghargai jasa pahlawan
pejuang pendidikan (baca:guru)?
Guru, seperti kita ketahui merupakan sosok pahlawan pendidikan. Untaian
kalimat yang menyebutkan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sadar atau
tidak disadari membuat para guru terjebak ditengah-tengah sosial masyarakat.
Masyarakat, bahkan dikalangan pejabat guru terasa dipinggirkan dan disisihkan. Hal
ini dapat kita perhatikan dari pernyataan-pernyataan masyarakat, untuk apa jadi
guru? Apa kelebihannya jadi guru/lebih baik jangan kuliah di perguruan tinggi LPTK,
nanti suram masa depannya. Fenomena ini menunjukkan betapa bangsa ini
memandah rendah guru.
73