Page 69 - E-Modul Pembelajaran SD berbasis ICT
P. 69
Bonk dan Graham (2006) dikatakan bahwa pembelajaran blended pada
dasarnya mengkombinasikan aspek positif dari dua jenis lingkungan belajar
yaitu pembelajaran di kelas dan e-learning. Sedangkan menurut Piskurich
(dalam Chaeruman, 2018) menyatakan bahwa pembelajaran blended
merupakan kombinasi dari komponen aspek pembelajaran sinkron dan
asinkron dengan tujuan untuk mencapaik efektifitas belajar yang maksimal.
Jadi berdasarkan defini tersebut pembelajaran blended dapat diartikan
sebagai kegiatan pembelajaran yang mengkombinasikan seting belajar yang
dilakukan secara sinkron dan asinkron dalam rangka menciptakan
pengalaman belajar baru untuk mencapai capaian pembelajaran. Point
penting dari kegiatan pembelajaran blended adalah kegiatan pembelajaran
dilakukan secara sinkron dan asinkron. Kegiatan pembelajaran sinkron tidak
hanya mengacu pada kegiatan pembelajaran tatap muka saja namun dalam
perkembangnya tata muka secara langsung dapat digantikan dengan tatap
muka secara maya seperti yang digambarkan pada kuadran berikut:
Gambar 2. Sinkrin dan Asinkrin (Sumber Chaeruman, 2018)
• Sinkron Langsung (SL); adalah pembelajaran yang terjadi dalam
situasi dimana antara yang belajar dan membelajarkan berada pada
lokasi/ruang dan waktu yang sama. Dalam hal ini, sama dengan tatap
muka. Aktivitas pembelajaran belajar dalam SL sama dengan aktivitas
pembelajaran tatap muka, antara lain seperti ceramah, diskusi, praktik
lapangan, dan lain-lain.
• Sinkron Maya (SM); adalah pembelajaran yang terjadi dalam situasi
dimana antara yang belajar dan membelajarkan berada pada waktu
yang sama, tetapi tempat berbeda-beda satu sama lain. Aktivitas
belajar dalam SM dapat terjadi melalui teknologi sinkron seperti video
conference, audio-conference atau webbased seminar (webinar).
• Asinkron Mandiri (AM); adalah pembelajaran yang terjadi dalam
situasi belajar mandiri secara daring. Peserta belajar dapat belajar
kapan saja, di mana saja, sesuai dengan kondisi dan kecepatan
66