Page 42 - E-MODUL KONSEP DASAR PPKN SD_Neat
P. 42

dan kesejahteraan sosial, dan ketentuan yang terinci tentang hak-hak asasi
                   manusia.
                          Setiap  UUD  (konstitusi  tertulis)  selalu  mencantumkan  pasal  tentang
                   perubahan konstitusi tersebut. Perlu adanya pasal tentang perubahan karena
                   suatu UUD (konstitusi)  walaupun dirancang untuk  jangka  waktu  yang  lama,
                   selalu  akan  tertinggal  dari  perkembangan  masyarakat  sehingga  suatu  saat
                   UUD itu perlu diubah. Dengan kata lain, adanya pasal perubahan yaitu untuk
                   mengantisipasi  segala  kemungkinan  yang  terjadi  dengan  pertimbangan
                   pertama,     politik/masyarakat    akan    terus    berkembang      dan     kedua,
                   UUD/konstitusi  itu  bersifat  statis  sehingga  akan  ketinggalan  zaman.
                   Contohnya, dalam Pasal 7 UUD Negara RI Tahun 1945 tidak diatur berapa
                   kali masa jabatan seorang presiden dapat dipilih kembali (sehingga Presiden
                   orde  baru  berkuasa  32  tahun).  Aturan  tersebut  sudah  tidak  sesuai  dengan
                   tuntutan  masyarakat  yang  menghendaki adanya pembatasan masa jabatan
                   Presiden sehingga Pasal 7 tersebut diubah, dimana seorang Presiden/ wakil
                   Presiden hanya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.
                          Untuk  mengetahui  persyaratan  mengubah  UUD  Negara  RI  Tahun
                   1945, Anda buka Pasal 37 ayat (3) yang menegaskan bahwa untuk mengubah
                   pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari dari
                   jumlah  anggota  MPR.  Kemudian  pada  ayat  (2)  disebutkan  bahwa putusan
                   untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-
                   kurangnya  lima  puluh  persen  ditambah  satu  anggota  dari  seluruh  anggota
                   MPR. Berdasarkan Pasal 37 tersebut maka terdapat dua syarat  yang harus
                   dipenuhi untuk mengubah UUD Negara RI Tahun 1945 yaitu pertama, syarat
                   kehadiran atau quorum,  yaitu sekurang-kurangnya 2/3 dari seluruh anggota
                   MPR  harus  hadir.  Syarat  kedua  adalah  syarat  sahnya  putusan,  yaitu
                   sekurang-kurangnya  lima  puluh  persen  ditambah  satu  dari  jumlah  anggota
                   MPR yang hadir harus menyetujui.
                          Jika dihubungkan dengan pendapat Ismail Suny dan C. F. Strong, cara
                   yang  ditempuh  untuk  mengubah  UUD  Negara  RI  1945,  yaitu  dengan  cara
                   perubahan resmi(diatur dalam Pasal 37) melalui kekuasaan legislatif (dalam
                   hal ini MPR). Jadi, yang berwenang mengubah pasal-pasal UUD Negara RI
                   1945 yaitu MPR yang juga sebagai lembaga yang menetapkan UUD. Artinya
                   penetapan  dan  pengubahan  UUD  Negara  RI  1945  dilakukan  oleh  satu
                   lembaga yang sama yaitu MPR.
                          Adanya perubahan terhadap suatu konstitusi bukan hanya didasarkan
                   pada  tuntutan  dan  desakan  masyarakat,  tetapi  tentu  saja  didasarkan  pada
                   pemikiran-pemikiran  serta  latar  belakang  tertentu.  Pembahasan  terkait
                   dengan  Membandingkan  perubahan  UUD  1945  dapat  di  simak  pada  Link
                   berikut https://youtu.be/WYU8aCnVp40
                           Adapun  dasar  pemikiran  yang  melatar  belakangi  dilakukannya
                   perubahan UUD Negara RI 1945 antara lain:
                       1)  Susunan ketatanegaraan dalam UUD Negara RI 1945 bertumpu pada
                          kekuasaan  tertinggi  ditangan  MPR  yang  sepenuhnya  melaksanakan
                          kedaulatan  rakyat.  Hal  ini  berakibat  pada  tidak  adanya  saling
                          mengawasi dan saling mengimbangi pada lembaga-lembaga negara
                       2)  UUD 1945 memberikan kekuasaan yang sangat besar pada Presiden
                          yang  meliputi  kekuasaan  eksekutif  dan  legislatif  khususnya  dalam




                                                           36
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47