Page 8 - E-MODUL PERSPEKTIF GLOBAL_Neat fix
P. 8

2.  Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga
                         dapat  megikuti  perkembangan  dunia  dalam  berbagai  aspek  terutama
                         perkembangan IPTEK.
                      3.  Mengkondisikan  para  mahasiswa  untuk  berpikir  integral  bukan  general
                         sehingga  suatu  gejala  atau  masalah  dapat  ditanggulangi  dari  berbagai
                         aspek.
                      4.  Melatih kepekaan dan kepedulian terhadap perkembangan dunia dengan
                         segala aspeknya.

                  Sejarah Munculnya Istilah Perspektif Global
                          Sejarah munculnya perspektif global dalam kurikulum 1995 pendidikan
                  dasar  di  Indonesia  tidak  bisa  dilepaskan  dari  sejarah  kemunculannya  di
                  Amerika  Serikat.  Ide  perspektif  global  ini  sebenarnya  sudah  ada  di  Negara
                  Paman Sam sejak tahun 1950-an, dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan
                  nasional negara tersebut. Tahun 1970-an adalah tahun majunya topik ini secara
                  pesat, meskipun masih terjadi pro dan kontra. Banyak pihak yang setuju bahwa
                  perspektif  global  harus  diajarkan  di  sekolah-sekolah  di  Amerika  Serikat,
                  demikian  juga  yang  tidak  setuju  juga  banyak.  Terjadinya  pro  dan  kontra
                  terhadap  perspektif  global  terutama  menyangkut  masalah:  apa  yang  menjadi
                  tujuannya, apa saja yang harus diajarkan, dan bagaimana cara menyampaikan
                  materi yang ada.
                          Dalam  literatur  dikenal  berbagai macam istilah yang berkaitan  dengan
                  persepektif  global  seperti  ”Global  Education”,  “Global  perspectives  in
                  education”,  “global  perspectives  education”  ,  “education  for  a  global
                  perspective”,”  international  education”  ,  ”international  studies”,  ataupun  ”world
                  studies”.  Istilah  yang  paling  tepat  untuk  perspektif  global  adalah  “Global
                  perspectives  in  education“  atau  disingkat  dengan  “global  education”  dan  di
                  Indonesia disebut dengan istilah perspektif global, dengan menekankan pada 4
                  hal  pokok  yaitu  kesadaran  terhadap  perspektif  global,  sistem-sistem  global,
                  sejarah  global,  dan  saling  pengertian  terhadap  budaya  lain.  Perspektif  global
                  berakar  dari ilmu-ilmu antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia
                  dan  politik,  sehingga  disiplin  ini  merupakan  bagian  dari  ilmu  sosial  yang
                  bertujuan  untuk  menumbuhkan  dan  meningkatkan  kesadaran  sebagai  warga
                  negara  dunia  yang  berpartisipasi  secara  aktif.  Perspektif  global  dimasukkan
                  dalam  kurikulum  1995  dengan  pertimbangan  bahwa  Indonesia  sekarang  ini
                  sudah  harus  mempersiapkan  para  siswa  untuk  memasuki  abad  yang  akan
                  datang yang penuh dengan tantangan dengan adanya proses globalisme.
                          Semakin terbukanya sistem ekonomi dan perdagangan dunia pada saat
                  itu dan akan meningkat dimasa yang akan datang menunjukkan arti pentingnya
                  belajar  perspektif  global.  Kemajuan  teknologi  dewasa  ini  dan  dimasa-masa
                  yang  akan  datang  terutama  dibidang  informasi  dan  komunikasi  telah
                  menyebabkan  dunia  ini  menjadi  semakin  sempit  cakupannya  atau  dikatakan
                  menyusut menjadi sebuah desa besar, karena batas-batas fisik Negara menjadi
                  hilang  (borderless).  Interaksi  antara  bangsa  yang  satu  dengan  yang  lainnya
                  baik  yang  disengaja  maupun  tidak  menjadi  semakin  intensif,  fenomena  ini
                  sering  dikatakan  sebagai  globalisasi.  Pada  era  globalisasi,  kecenderungan
                  yang kuat adalah terjadinya proses universalisasi yang melanda seluruh aspek
                  kehidupan umat manusia. Salah satu implikasi penyeragaman terlihat dengan


                                                                                                      5
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13