Page 74 - E-Modul Bahasa Indonesia
P. 74
(bentuk yang sama untuk memperlebarkan [yang benar: memperlebar dan
melebarkan], dipertinggikan [dipertinggi dan ditinggi])
Perhatikan kalimat berikut
Dia seringkali membolos.
Perbaikan kalimat
- Dia sering membolos.
- Dia berkali-kali membolos.
(susunan kata yang sama untuk acapkali [acap dan berkali-kali], berulangkali [berulang-
ulang dan berkali-kali], dan lain sebagainya [dan lain-lain dan dan sebagainya])
Perhatikan kalimat berikut
Di sekolah murid-murid dilarang tidak boleh merokok.
Perbaikan kalimat
- Di sekolah murid-murid dilarang merokok.
- Di sekolah murid-murid tidak boleh merokok.
• Kalimat Pleonastis
Suatu kalimat dikatakan pleonastis jika kalimat itu mengandung sifat berlebih-
lebihan. Setidaknya ada empat penyebab terjadinya kalimat pleonastis, yaitu:
1. Dalam satu frase terdapat dua atau lebih ungkapan kata yang bersinonim;
2. Bentuk jamak yang dinyatakan dua kali;
3. Pengertian satu kata sudah terkandung dalam kata yang lain pembentuk frase itu;
dan
4. Kata penanda jamak diikuti oleh bentuk jamak.
Contoh:
1. Demi untuk kekasihnya, dia mau melakukan apa saja. (tidak baku)
2. Demi kekasihnya, dia mau melakukan apa saja. (baku)
3. Untuk kekasihnya, dia mau melakukan apa saja. (baku)
4. Para hadirin dimohon berdiri. (tidak baku)
5. Hadirin dimohon berdiri. (baku)
6. Para undangan dimohon terdiri. (baku)
7. Mereka menabung di Bank BNI. (tidak baku)
8. Mereka menabung di BNI. (baku)
• Kalimat Ambigu
Ambiguitas berasal dari bahasa Inggris yaitu ambiguity yang berarti suatu konstruksi
yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti. Ambiguitas sering juga disebut ketaksaan.
Ketaksaan dapat diartikan atau ditafsirkan memiliki lebih dari satu makna akan sebuah
konstruksi sintaksis. Tidak dapat dipungkiri keambiguan yang mengakibatkan terjadinya
72