Page 75 - E-Modul Bahasa Indonesia
P. 75
lebih dari satu masalah ini dapat ter adi saat pembicaraan lisan ataupun dalam keadaan
tertulis.
Saat pembicaraan lisan mungkin dapat diantisipasi dengan pengucapan yang agak
perlahan, sedangkan untuk yang tertulis apabila kurang sedikit saja tanda baca maka kita
akan menafsirkan suatu kalimat atau kata menjadi berbeda dari makna yang diinginkan
oleh penulis.
Contoh:
1. Mobil dekan yang baru itu sudah diganti
Terhadap kalimat tersebut, bisa ditanyakan, apakah yang baru itu mobil atau
dekan. Apabila yang baru itu dekan, kalimat itu selayaknya disusun menjadi
Mobil dekan-baru itu sudah diganti. Pada sisi lain, j’ika yang baru adalah mobil,
kalimat itu semestinya disusun menjadi Mobil-baru dekan itu sudah diganti.
• Kalimat Paralel
Kesejajaran satuan dalam kalimat, menempatkan ide atau gagasan yang sama penting
dan sama fungsinya ke dalam struktur atau bentuk gramatis. Jika sebuah gagasan (ide)
dalam suatu kalimat dinyatakan dengan frase (kelompok kata), maka gagasan lain yang
sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah gagasan dalam suatu kalimat
dinyatakan dengan kata benda
• Kalimat Tidak Logis
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
sesuai dengan kaidah yang berlaku.
3. Bahan Diskusi
Dalam pembetukan kalimat apakah ada kaitanya antara unsur-unsur dalam
penyusunan kalimat dengan jenis jenis kalimat dalam penataanya. Sera apa saja
kegunaannya dalam penulisan makalah selain menambah pengetahuan tentang
kalimat.
BAB III
1. Tujuan Pembelajaran
• Dapat tata kalimat menjadi kalimat yang baik dan benar dan empunyai arti
sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenara.
2. Uraian materi
3. Sub Capaian Pembelajaran MK
• Mampu menjelaskan konsep dasar kalimat
73