Page 41 - E-MODUL KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA
P. 41
mata, dan membayangkan diri mereka sebagai orang yang memakai
topi tersebut. Suruhlah ereka menulis cerita tentang perbuatan yang
mungkin mereka lakukan ketika memakai topi itu.
4) Siswa mendiskusikan bersama ceritamereka secara kelompok.
5) Suruhlah siswa bermain pantomime untuk melakukan pekerjaan
orang yang memakai berbagai topi.
e. Menulis Puisi Berdasarkan Objek-objek Konkret
Untuk mengajarkan menulis puisi, guru dapat memanfaatkan
objek-objek yang dekat dengan kehidupan anak. Objek-objek konkret,
misalnya tanaman, batu-batuan, bunga-bungaan, atau daun-daunan
adalah objek yang baik sebagai awal menulis puisi bagi anak. Ellis (1989)
mengatakan bahwa latihan menulis puisi tentang objek-objek tersebut
merupakan cara awal yang efektif. Berikut ini contoh menulis puisi
konkret berdasarkan objek mainan anak.
f. Membuat Puisi dengan Permainan Huruf
Tujuan : 1) Mengidetifikasi bentuk puisi dengan menyusun kata-kata
untuk menambah kosa kata.
2) Menulis puisi dengan menggunakan formasi kata-kata.
Bahan : Puisi berbentuk mainan anak-anak, misalnya layang-layang,
pedang-pedangan, atau yang lainnya.
Prosedur:
1) Tunjukkan kepada siswa contoh-contoh puisi yang ditulis dalam
bentuk deskripsi, misalnya puisi ular dengan bentuk seperti ular,
puisi layang-layang dalam bentuk layang-layang, serta tunjukkan
berbagai bentuk mainan anak-anak yang dapat digunakan untuk
menulis puisi.
2) Diskusikan alasan penulis puisi menggunakan format ini dengan
memberikan sejumlah pertanyaan sebagai berikut. a) Apakah format
ini memberikan gambaran yang jelas tentang puisi? B) Apakah kamu
ingin sesame puisi ditulis dalam bentuk ini? Mengapa?
3) Suruhlah siswa menulis puisi bentuk deskriptif sesuai dengan
minatnya. Pajanglah puisi itu pada papan pajangan.
g. Menulis Deskripsi dengan Menggunakan Berbagai Objek
Menulis deskripsi adalah salah satu aktivitas berpikir sistematis-
logis untuk menggambarkan objek tertentu agar pembaca bagaikan
melihat, merasakan, atau mengalami secara langsung objek tersebut.
Oleh karena itu, Ellis (1989) menyarankan agar dalam menulis deskripsi,
penulis dituntut merinci unsure pokok objek yang digambarkan. Hal ini
dilakukan agar objek tersebut dapat tergambar sejelas-jelasnya di
hadapan pembaca. Dengan adanya rincian, pembaca seolah-olah dapat
melihat, mendengarkan, merasakan, atau seolah-olah mengalami
langsung objek yang dideskripsikan.
h. Mengamati dan Menulis Deskripsi tentang Gambar
Tujuan :
36