Page 13 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 13

BAGIAN PERTAMA: MANUSIA, ILMU & KONSEP DASAR PENELITIAN



                      dalam pemanfaatan apa yang telah mereka miliki dalam berpikir dan menalar akan

                      membawa akibat pada kekurangsempurnaan diri masing-masing. Manusia dengan

                      proses kerja yang sistematis, kreatif, dan logis akan dapat mengungkapkan, memecah-

                      kan dan menemukan sesuatu sesuai dengan keterbatasan yang diberikan, kepadanya.

                            Copernicus dengan dorongan yang kuat menggunakan kemampuan berpikir

                      yang dimilikinya untuk membuktikan dan menemukan sesuatu yang baru. Ia mera-

                      gukan  kebenaran  konsep  yang  dianut  bersama  pada  era  sebelumnya. “Matahari

                      mengitari Bumi dan planet lainnya.” Pendapat Ptolemy dan Aristoteles itu telah ber-

                      akar pada masyarakat. Pendapat itu hanya dapat dibatalkan kebenarannya dengan

                      menyalahkan  (mem-“falsify”)  pendapat  itu  berdasarkan  bukti  empiris  baru.  Wa-

                      laupun pada pertengahan abad ke-16 (1543) Copernicus menerbitkan hasil pene-

                      muannya yang menyatakan bahwa Bumi tidak bersifat tetap, tetapi berputar dan

                      mengorbit bersama planet lainnya di sekitar Matahari, tetapi ia belum dapat meya-

                      kinkan masyarakat yang telah bertahun-tahun menganut pendapat Ptolemy maupun

                      Aristoteles tersebut. Masyarakat tidak mudah menerima kebenaran baru kalau para
                      penemunya tidak dapat meyakinkan akan kebenaran baru itu. Baru kemudian, di se-


                      kitar 1609, Galileo menemukan “telescope” yang dapat digunakan untuk mengamati
                      planet-planet di angkasa, teori yang disusun Copernicus mulai mendapat perhatian

                      dan menunjukkan kebenaran.

                            Banyak tokoh lain yang muncul dengan temuan barunya, berawal dari dorong-


                      an ingin tahu yang kuat dan kerja keras berlandaskan pendekatan keilmuan. Jo-
                      seph  Priesley  menemukan  oksigen,  yang  merupakan  dasar  munculnya  Lovoiser,

                      sedangkan Henry Cavendish menemukan hidrogen. Rontgen menemukan sinar X

                      pada 1895 (Fisher, 1975). Columbus menemukan Benua Amerika, sedangkan Rober

                      Koch menemukan penyebab penyakit tuberculosis (TBC).

                            Rasa ingin tahu dan mau menyelidiki sesuatu telah ada sejak dini. Tumbuh dan

                      berkembang menurut irama dan pola pertumbuhan masing-masing sesuai dengan

                      tugas perkembangan ( developmental tasks) manusia. Perhatikanlah kehidupan se-

                      tiap insan manusia. Mereka tidak suka berdiam diri. Mereka kurang puas de ngan

                      yang ada, mereka ingin berbuat dan mencari sesuatu yang baru. Perwujudan rasa

                      ingin tahu dan mengerti pada manusia dengan segala manifestasinya adalah usa ha
         a
          k           untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah yang dihadapi manusia secara
         a
          t
         s
         u            individual  maupun  oleh  masyarakat  lingkungannya  dengan  benar.  Keinginan  itu
         p
         a
          i
         s            akan terwujud kalau manusia itu memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan,
         e
         n
         o
          d           dan keterampilan yang benar, serta mampu menggunakan pendekatan yang tepat
         n
          i
          /
         m            berlandaskan metode dan prinsip ilmiah ( scientific method). Akhir-akhir ini banyak
         o
         c            penemuan baru sebagai hasil penelitian ilmiah. Penjelajahan ruang angkasa, planet
       .
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18