Page 17 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 17
BAB 1 Manusia, Ilmu, dan Kebenaran
orangtua murid kepada seorang guru.
Mendengar pertanyaan seperti itu, banyak orang yang akan langsung menjawab
pada saat itu. Berbagai jawaban yang akan dikemukakan seseorang selalu berdasar-
kan kondisi masing-masing. Sax menyatakan: akal sehat dapat ditinjau dari dua sudut
pandangan, yaitu: sebagai (1) a mean for “justifying preconceived beliefs; or (2) as a
way of referring to knowledge that has been previously verified (Sax, 1979: 2). Oleh ka-
rena itu, akal sehat dari satu sisi dapat dinyatakan sebagai suatu cara untuk “menjus-
tifikasi” kepercayaan/ide untuk lebih mengerti ide yang lebih dahulu. Ini berarti akal
sehat merupakan latihan pikiran ( exercise mind). Konsep ini cukup lama bertahan
sampai pada perempat pertama abad ke-20. Di samping itu, akal sehat merupakan
salah satu cara menerima dan memverifikasi pengetahuan pada umumnya. Menurut
Conant, seperti dikutip oleh Kerlinger (1973,3), menyatakan bahwa akal sehat meru-
pakan: “a series concepts and conceptual schemes satisfactory for the practical uses of
mankind.” Ini berarti bahwa akal sehat merupakan serangkaian konsep dan bagan
konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Walau-
pun konsep dan bagan konseptual dapat menyatakan atau menunjukkan yang benar,
tetapi dapat pula menyesatkan. Seperti: bertahun-tahun orang percaya bahwa hu-
kuman merupakan salah satu cara untuk lebih berhasil dalam proses mengajar (kon-
sep lama), tetapi psikologi modern menyatakan bahwa pemberian ganjaran yang baik
akan lebih menunjang keberhasilan anak dalam kegiatan belajar-mengajar, apabila
dibandingkan dengan hukuman. James Drever (1986) menyatakan bahwa akal sehat
sebagai inteligensi praktis yang didasarkan pengalaman.
Walaupun ditampilkan dengan gaya bahasa yang berlainan, namun ada sesuatu
kesatuan yang dapat disimpulkan bahwa akal sehat itu dapat digunakan untuk ke-
giatan praktis berdasarkan pengalaman untuk kemanusiaan. Karena itu, dapat digu-
nakan untuk memecahkan masalah dalam rangka mencari kebenaran.
b. Pendapat Otoritas Ilmiah Seseorang
Penerimaan yang tidak kritis dari seseorang tentang pendapat yang diberikan
orang lain akan memberikan kelemahan pada pengetahuan itu sendiri, tetapi tidak
dapat pula disangkal, banyak orang yang mencari kebenaran lari kepada orang-
a orang yang berwenang di bidangnya. Otoritas ilmiah didapat seseorang berdasarkan
k
a
t
s otoritas yang dimiliki seseorang melalui pendidikan formal. Ini berarti belum tentu
u
p
a
i semuanya benar, karena apa yang mereka dapat bukanlah berdasarkan penelitian
s
e
n melainkan bertumpu pada pemikiran logis. Seandainya premis yang digunakan sa-
o
d
n
i lah, maka akan salah pulalah pendapat yang mereka berikan.
/
m
o
c Ada empat kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan seseorang mem-
.