Page 141 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 141
BAGIAN KETIGA: METODE PENELITIAN KUALITATIF
intrinsik (intrinsic case studies); (2) studi kasus intrumental (instrumenal case stud-
ies); dan (3) studi kasus kolektif (collective case studies).
Studi kasus intrinsik dilaksanakan apabila peneliti ingin memahami lebih baik
tentang suatu kasus biasa, seperti sifat, karakteristik, atau masalah individu. Peran-
an peneliti tidak untuk mengerti atau menguji abstrak teori atau mengembangkan
penjelasan baru secara teoretis. Ini berarti juga bahwa perhatian peneliti terfokus dan
ditujukan untuk mengerti lebih baik aspek-aspek intrinsik dari suatu kasus, seperti
anak-anak, kriminal, dan pasien.
Studi kasus instrumental digunakan apabila peneliti ingin memahami atau me-
nekankan pada pemahaman tentang suatu isu atau merumuskan kembali (redefine)
suatu penjelasan secara teoretis. Studi kasus tipe ini sebagai instrumen, sebagai pe-
nolong untuk menjelaskan kembali suatu konsep, kejadian, atau peristiwa secara
teoretis, dan kejadian aktual bukan sesuatu yang sangat esensial. Studi kasus ini le-
bih mendalam, dan mencakup semua aspek serta kejadian secara terperinci. Namun
perlu disadari bahwa tidak mudah mengelaborasi perkasus secara perinci.
Studi kasus kolektif merupakan studi beberapa kasus instrumental (bukan me-
lalui sampling) dan menggunakan beberapa instrumen serta sejumlah peneliti se-
bagai suatu tim. Hal itu dimaksudkan untuk lebih mengerti tentang suatu isu atau
memperkaya kemampuan teori tentang sesuatu, dalam konteks yang lebih luas.
Kalau ditinjau dari segi rancangan penelitian, penelitian kasus dapat pula dibe-
dakan dalam empat klasifikasi, yaitu: (1) studi kasus eksploratori/penjajakan; (2)
studi kasus deskriptif; (3) studi kasus yang bersifat menginterpretasikan, meng-
uji atau menerangkan; dan (4)) studi kasus yang bersifat evaluatif; sedangkan Yin
(1994) membagi desain penelitian kasus atas dua klasifikasi, yaitu: (1) desain kasus
tunggal ( single case design); dan (2) desain multikasus (multy case design).
Oleh karena itu, tipe mana yang akan dipilih tidaklah dapat dipisahkan dari kon-
struk penelitian kasus selalu mempelajari satu fenomena, fokus pada satu unit studi,
atau dalam suatu sistem yang terbatas; mempertahankan keutuhan fenomena dalam
suatu unit objek studi yang representatif sehingga memberikan gambaran unik, utuh,
dan holistik. Bahkan cukup banyak yang melakukan dalam bentuk “longitudinal”.
Beberapa ciri utama yang terdapat dalam penelitian kasus:
a
k
a
t a) Penelitian kasus merupakan suatu tipe penelitian yang mengkaji secara menda-
s
u
p lam mengenai suatu unit ( particularistic) seperti unit sosial, keadaan individu,
a
i
s
e keadaan masyarakat, interaksi individu dalam kelompok, keadaan lingkungan,
n
o
d
n
i keadaan gejolak masyarakat, serta memperhatikan semua aspek penting dalam
/
m
o unit itu sehingga menghasilkan hasil yang lengkap dan mendetail.
c
.