Page 145 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 145
BAGIAN KETIGA: METODE PENELITIAN KUALITATIF
e) Meskipun penelitian historis mirip dengan penelaahan kepustakaan, mendahu-
lui rancangan penelitian yang lain, namun pendekatan historis lebih tuntas men-
cari informasi dari sumber yang lebih luas.
(Isaac dan Michael (1980)
Borg (1963) menunjukkan perbedaan penelitian historis dari penelitian lainnya
sebagai berikut:
In historical research, it is especially important that the student carefully dened his problem
and appraises its approprietness before committing himself too fully. Many problems are not
adaptable to historical research method and cannot be adequately treated using this approach.
Others problems have little or no chance of producing signicant result either because of the lack
of partinent data or bacause the problem is a trivial one.
Oleh karena itu, tidak semua masalah dapat diteliti dengan menggunakan pen-
dekatan penelitian historis. Sehubungan dengan itu, sebelum ditetapkan untuk me-
neruskan suatu topik dengan menggunakan penelitian historis perlu topik itu dikaji
lagi:
1. Di mana kejadian itu berlangsung.
2. Siapa yang terlibat dalam kejadian itu.
3. Kapan kejadian itu terjadi.
4. Jenis kegiatan/kejadian kemanusiaan yang bagaimanakah yang dilibatkan.
Kekurangtepatan dalam pemilihan topik yang akan diteliti akan membawa dam-
pak pada perumusan pertanyaan dan instrumen yang diajukan dan kritik internal
maupun eksternal.
Beberapa kelemahan penelitian historis yang selalu menjadi sorotan sebagai
berikut:
a. Problem/masalah dinyatakan terlalu luas.
b. Kecenderungan menggunakan cara yang mudah, dengan mengambil data dari
sumber kedua. Keadaan ini akan membawa hasil yang kurang tepat, sebab ke-
tetapan dan keautentikan data akan menentukan bentuk analisis yang akan di-
lakukan.
c. Kritik internal maupun eksternal kurang dilakukan secara tajam dan tepat ter-
a
k hadap data yang ditemukan.
a
t
s
u
p d. Kegagalan dalam menginterpretasikan kata-kata dan ekspresi dalam konteks
a
i
s
e yang diterima sesuai dengan keadaan semula (periode terdahulu pada saat ber-
n
o
d langsungnya kejadian itu).
n
i
/
m
o e. Kegagalan dalam membedakan fakta yang berarti dalam satu situasi itu, sehing-
c
.