Page 144 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 144
BAB 12 Beberapa Tipe dan Strategi Penemuan ...
kan penyelidikan, penilaian, menyintesiskan bukti, dan menetapkan lokasi secara
sistematik dan objektif untuk mendapatkan atau menetapkan fakta dan mengambil
kesimpulan yang tepat tentang objek yang telah terjadi di masa lampau.
Tujuan menggunakan tipe penelitian historis dimaksudkan agar:
a) Seseorang menyadari apa yang terjadi di masa lampau, sehingga seseorang da-
pat belajar dari kegagalan dan keberhasilan masa lampaunya.
b) Belajar bagaimana sesuatu dikerjakan di masa lampau dan melihat kemungkin-
an apakah hal itu masih merupakan suatu kepedulian dan dapat digunakan de-
wasa ini.
c) Membantu seseorang dalam membuat prediksi.
d) Menguji hipotesis hubungan atau kecenderungan.
Penelitian historis jauh berbeda dari penelitian yang lain. Beberapa ciri khusus
penelitian historis sebagai berikut:
a) Penelitian historis lebih banyak tergantung pada data yang ditulis, dicatat atau
diobservasi oleh orang lain daripada yang diobservasi oleh peneliti sendiri.
Data yang baik hasil kerja yang teliti dengan menganalisis keautentikan, kete-
patan, dan kebermaknaan sumber-sumbernya.
b) Berlainan dengan anggapan populer, peneliti historis haruslah tertib, ketat, sis-
tematis, dan tuntas. Sering kali penelitian dikatakan sebagai penelitian historis,
hanyalah koleksi informasi yang tidak layak atau tidak dipercayai atau tidak re-
liabel atau informasi yang berat sebelah. Pandangan itu keliru dan merusak citra
penelitian historis.
c) Penelitian historis tergantung pada dua macam data; primer dan sekunder. Da-
ta primer di mana peneliti langsung melakukan observasi atau dari sumber pri-
mer, sedangkan data sekunder apabila peneliti mengumpulkan data dari orang
lain, bukan dari sumber pertamanya.
d) Untuk menentukan nilai data, biasanya dilakukan dua macam kritik, yaitu kri-
tik eksternal dan internal.
Kritik eksternal dilakukan dengan menanyakan “apakah dokumen itu auten-
tik?” Adpun untuk kritik internal adalah “jika autentik, apakah data itu akurat
a
k dan relevan? Kritik internal mengacu pada menguji motif, keberatsebelahan,
a
t
s
u dan keterbatasan pengarang yang memungkinkan peneliti mengabaikan sesuatu
p
a
i
s atau memberikan informasi yang salah atau palsu. Evaluasi kritis inilah yang
e
n
o
d menyebabkan penelitian historis sangat ketat. Dalam beberapa hal lebih banyak
n
i
/
m menuntut dari penelitian eksperimental.
o
c
.