Page 147 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 147
BAGIAN KETIGA: METODE PENELITIAN KUALITATIF
taan oral/lisan, dan objek fisik maupun karakteristik visual yang dapat menye-
diakan informasi masa lampau.
e. Kumpulkan data dengan selalu mengingat sumber data primer dan sekunder.
Dalam pengumpulan data gunakanlah sistem kartu dan/atau sistem lembaran.
f. Evaluasi data yang diperoleh dengan melakukan kritik internal dan eksternal.
g. Tuliskan laporan yang mencakup pernyataan masalah, reviu sumber materiel,
pernyataan asumsi, hipotesis, cara mengetes hipotesis, penemuan yang ada, in-
terpretasi, dan kesimpulan serta bibliografi.
Di samping penelitian historis ada pula historiography, yang bukan hanya seka-
dar menceritakan kembali fakta dari masa lampau, melainkan merekonstruksi masa
lampau secara naratif, benar, dan teliti dari beberapa sumber informasi atau data, dan
melakukan analisis data secara baik dan benar sehingga menemukan bukti empiris
yang representatif serta penggambaran masa lampau dalam konteks sosiologis yang
sesungguhnya. Dalam kaitan itu ada empat cara menemukan bukti-bukti historis:
1. sumber primer ( primary resources);
2. sumber sekunder ( secondary resources);
3. catatan yang sedang berjalan (running record);
4. pengumpulan kembali (recollection).
Sumber pertama berupa data yang sudah diarsipkan, seperti di museum, pus-
taka, koleksi pribadi. Sumber sekunder seperti pekerjaan pekerja historis yang telah
ditulis dengan tangan; sedangkan yang ketiga catatan yang sedang berjalan adalah
pengumpulan data pada saat penelitian sedang berlangsung. Adapun pengumpulan
data kembali perlu dilakukan apabila informasi dan data yang sudah terkumpul be-
lum mampu menggambarkan fenomena yang menjadi tujuan dan fokus penelitian.
D. FENOMENOLOGI (PHENOMENOLOGY)
1. Pengertian
Phenomenology (Inggris) berasal dari “ phainomenon” dan “logos”(Yunani).
Phainomenon berasal dari kata “ phaenoo”, yang berarti membuat kelihatan atau
a membuat tampak. Secara umum phaenomenon berarti tampak atau memperlihat-
k
a
t
s kan. Logos adalah ilmu atau ucapan. Dengan demikian, fenomenologi dapat diar-
u
p
a
i tikan ilmu ilmu tentang fenomena yang menampakkan diri dari kesadaran peneliti.
s
e
n Dalam arti luas, fenomenologi adalah ilmu tentang gejala atau hal-hal apa saja yang
o
d
n
i tampak. Namun perlu dipahami dengan sungguh-sungguh bahwa suatu fenomena
/
m
o
c pada hakikinya suatu kesadaran dan interaksi: apa yang diamati sebagai sesuatu set
.