Page 170 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 170

BAGIAN KEEMPAT: PENELITIAN GABUNGAN (MIXED RESEARCH)



                      C.  BEBERAPA TIPE PENELITIAN GABUNGAN

                            (MIXED RESEARCH) YANG SERING DILAKUKAN



                            Masalah yang dihadapi dan akan diteliti serta tujuan yang ingin dicapai merupa-
                      kan kata kunci dalam menentukan pilihan, sambil menujuk ke dalam diri mampukah

                      saya? Peristiwa yang sering terjadi dewasa ini: tawuran antarpelajar, timbul bebe-

                      rapa pertanyaan:


                            ■     Apakah  tawuran  merupakah  kebiasaan  siswa  sekolah  menengah dewasa
                                  ini?


                            ■     Mengapa siswa banyak yang tawuran tahun 2011?

                            ■     Faktor-faktor apakah yang menyebabkan siswa tawuran?

                            ■     Bagaimana proses terjadinya tawuran?

                            ■     Apakah terdapat hubungan antara tawuran pelajar dan waktu belajar yang

                                  kurang efektif?


                            Berdasarkan masalah tersebut, peneliti dapat melaksanakan penelitian gabung-

                      an, kombinasi beberapa tipe/bentuk penelitian kuantitatif dan kualitatif.


                      Umpama:

                            Faktor-faktor determinan siswa sekolah menengah tawuran dan “model” pencegahannya.

                            1.    Menemukan faktor-faktor penyebab siswa tawuran dapat dilakukan dengan peneli-
                                  tian kuantitatif tipe kausal komparatif (causal comparative) atau tipe deskriptif. Data

                                  yang terkumpul dengan menggunakan angket adalah persepsi semua siswa tentang
                                  tawuran, karena sangat sulit untuk menemukan yang sesungguhnya, karena terlepas

                                  dari konteksnya. Berikutnya (sekuensial) atau mungkin berbarengan (paralel), ambil

                                  subjek penelitian yang sering tawuran, dan dekati mereka melalui studi kasus (cases
                                  studies). Bagian ini merupakan penelitian kualitatif. Selanjutnya bandingkan hasil pe-
                                  nelitian dengan tipe kausal komparatif dan hasil penelitian studi kasus. Cari dan temu-

                                  kan benang merah penyebab siswa menengah tawuran.

                            2.    Berdasarkan  hasil  temuan  pada  1  (faktor-faktor  penyebab),  baru  disusun  “model”
                                  pencegahannya dengan mengikuti langkah-langkah:

                                 a.     Susun draf model dengan mengikuti acuan model pengembangan yang dipilih.

                                 b.    Draf model divalidasi oleh pakar dalam bidang model yang dikembangkan.

                                 c.    Revisi model berdasarkan saran pada butir “b”.
         a
          k                      d.    Model  yang  telah  diperbaiki,  validasi  lagi  melalui  kelompok  diskusi  terfokus
         a
          t
         s                             (focus group discussion). Kegiatan dapat dilakukan berulang kali sampai peneliti
         u
         p
         a
          i                            yakin bahwa model secara konseptual dan bahasa digunakan, betul-betul sudah
         s
         e
         n                             memenuhi persyaratan construct validaty, content validaty, face validity, serta ke-
         o
          d
         n
          i                            tepatan penggunaan bahasa.
          /
         m
         o                       e.   Sebelum model tersebut beredar di masyarakat, peneliti perlu lagi melakukan uji
         c
       .
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175