Page 172 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 172

BAGIAN KEEMPAT: PENELITIAN GABUNGAN (MIXED RESEARCH)



                      kan gambaran objektif, sistematis, dan kualitatif mengenai isi komunikasi, walaupun

                      masih tetap dimungkinkan counting dalam penyajian datanya.

                             Krippendorff mengemukakan:  Content  Analysis  is  a  research  techniques  for


                      making replicable and inferences from data their context (Krippendorff, 1980: 21).
                      Dengan demikian, analisis isi dalam arti luas merupakan suatu teknik analisis un-

                      tuk membuat suatu kesimpulan/keputusan dari berbagai dokumen tertulis maupun

                      rekaman, dengan cara mengidentifikasi secara sistematis dan objektif suatu pesan/

                      message atau data/informasi dalam konteksnya. Dengan kata lain, dalam perspek-

                      tif ini, foto videotape, dapat dibuat dan diberi makna dalam teks; dianalisis dengan

                      menggunakan teknik analisis isi; dengan terlebih dahulu mendudukkan kriteria se-

                      leksi dan analisis. Holti (1968:598) menjelaskan bahwa prosedur analisis isi adalah:


                            The inclusion or exclusions of content is done according to consistently applied criteria of selec-
                            tion; this requirement eliminates analysis in which only material supporting the investigator’s

                            hypothesis are examined.


                            Secara tipikal analisis isi (content analysis) dalam media surat kabar adalah tipe

                      penelitian yang memfokuskan pada isi aktual dan internal tajuk media. Hal itu di-

                      gunakan untuk menentukan “kehadiran” kata-kata tertentu, konsep, tema, frase,

                      karakter, dan kalimat dalam teks atau suatu set teks. Dengan demikian, analisis isi

                      dilakukan dengan menghitung jumlah kata, dengan asumsi bahwa kata-kata ( words)

                      lebih sering diperhatikan sehingga merefleksikan kepedulian yang jauh lebih besar.
                      Seandainya peneliti menggunakan analisis  isi (content  analysis), hendaklah sejak

                      dini menetapkan kriteria seleksi dan konsisten mengaplikasikannya, sehingga peneli-

                      ti tidak terjebak oleh berbagai pertimbangan subjektif dan personal. Lebih buruk lagi

                      kalau peneliti hanya mencari data untuk menjawab pertanyaan yang telah disusun

                      sebelumnya.

                            Analisis isi dimaksudkan untuk menguji artikel yang ditulis atau rekaman ko-

                      munikasi yang sudah berlangsung, atau digunakan juga untuk aspek yang lebih luas,

                      seperti pemasaran, literatur dan retorik, etnografi dan studi budaya, gender, sosiolo-

                      gi dan ilmu politik, maupun psikologi dan pendidikan. Analisis isi merefleksikan pula

                      relasi sosio dan psikolinguistik. Analisis isi dimungkinkan pula untuk: (1) menentu-

                      kan keadaan emosional dan psikologis seseorang atau kelompok;(2) menggambar-
         a
          k
         a
          t           kan sikap dan respons psikologis seseorang dalam berkomunikasi; (3) mendeteksi
         s
         u
         p            keberadaan propaganda; dan (4) mengidentifikasi perhatian, fokus atau arah komu-
         a
          i
         s
         e            nikasi seseorang atau kelompok. Dalam arti luas, melalui penelitian kualitatif tipe
         n
         o
          d

         n
          i           analisis isi (content analysis), peneliti dapat menguji benda, barang hasil kecerdasan
          /
         m
         o            manusia (artefact) yang merupakan produk komunikasi sosial.
         c
       .
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177