Page 171 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 171
BAB 18 Beberapa Bentuk Penelitian Gabungan (Mixed Research)
coba terbatas, kemudian disempurnakan lagi berdasarkan saran uji coba kelom-
pok terbatas. Selanjutnya lanjutkan dengan uji coba sampel yang luas. Periksa
dengan teliti dan sempurnakan lagi berdasarkan saran yang diberikan kalau ada
kesalahan. Lakukan secara berulang, sampai peneliti yakin model yang disusun
sudah benar dan siap dipasarkan .
3. Produk hasil penelitian berupa model pencegahan siswa tawuran siap di dipasarkan.
Masalah pada contoh tersebut dapat pula dikembangkan dengan mengikuti
bentuk penelitian gabungan yang lain, seperti rancangan dominan–kurang dominan
atau rancangan multilevel. Beberapa tipe metode gabungan (mixed method) akan
dikemukakan pada uraian selanjutnya.
1. Analisis Isi(Content Analysis)
a. Pengertian
Analisis isi sudah sangat lama dikembangkan. Lebih dari 60 tahun yang lalu.
The Webster’s Dictionary of the English Language mendaftarkan sejak 1961, de-
ngan sasaran utama anilisis surat kabar di USA. Pada fase pertama ini disebut de-
ngan tema utama Quantitative Newspaper Analysis. Munculnya Quantitative Content
Analysis. Pada fase berikutnya Quantiative Content Analysis banyak digunakan da-
lam psikologi untuk menilai sikap (attitudes), dan di bidang politik, Lasswell (1938)
memandang komunikasi publik dalam konteks teori psikoanalisis politik. Muncul-
nya Quantitative Content Analysis karena tututan untuk menilai pasar/massa su-
rat kabar dan minat dalam opini publik, sehingga pendekatan kuantitatif jauh lebih
menguntungkan, tepat sasaran, dan waktu digunakan relatif lebih pendek apabila di-
bandingkan dengan apabila menggunakan kualitatif. Oleh karena itu, untuk menilai
volume cetak koran dan pendapat publik maka analisis isi kuantitatif sangat tepat
dan bermakna. Namun sebaliknya, kalau diarahkan untuk mengungkap mengapa itu
terjadi, kualitatif lebih dominan.
Bernard Berelson mendefinisikan: Content analysis as defined as “a research
technique for the objective, systematic, and quanlitative description of manifest con-
tent of communications” (Berelson,1952: 18). Analisis isi (content analysis) dapat
diartikan sebagai menganalisis dokumen atau transkrip yang telah ditulis dengan
a
k rekaman komunikasi verbal, seperti surat kabar, buku, bab dalam buku, tajuk surat
a
t
s
u kabar, esai, hasil interviu, artikel, dan dokumen yang bersifat historis dan sejenisnya.
p
a
i
s Pada bagian lain, Bernard Berelson mendefinisikan: Content analysis as “a research
e
n
o
d technique for the objective, systematic, and qualitative description of manifest content
n
i
/
m of communications” (Berelson,1952: 74).Berelson dalam perumusan yang kedua
o
c ini menekankan bahwa analisis isi merupakan teknik penelitian untuk mendapat-
.