Page 39 - 5. E-MODULE IKAN ASIN
P. 39
Menggunakan data untuk mengembangkan wawasan kritis; keterampilan
proses sains: Interpreting / Menginterpretasi).
6. Mahasiswa mampu menganalisis prinsip pengasinan untuk menjelaskan
mekanisme pengendalian pertumbuhan bakteri kontaminan pada ikan beloso
(Saurida tumbil sp) sehingga masih layak dikonsumsi dalam jangka waktu
penyimpanan yang lama melalui aktivitas menganalisis data dan bukti
secara benar (Keterampilan berpikir kritis: Analyze / Menganalisis).
7. Mahasiswa mampu membandingkan kualitas Mikrobiologi ikan beloso
(Saurida tumbil sp) asin kering dengan variasi kadar garam berdasarkan
ALT koloni bakteri kontaminan didukung berbagai referensi terkait melalui
aktivitas membangun pengetahuan baru (Keterampilan berpikir kritis:
Evaluate / Mengevaluasi).
8. Mahasiswa mampu menerapkan kadar garam yang efektif untuk
menghasilkan ikan asin kering dengan kualitas Mikrobiologi paling baik
berdasarkan ALT koloni bakteri kontaminan pada ikan beloso (Saurida
tumbil sp) didukung berbagai referensi terkait melalui aktivitas membangun
pengetahuan baru (Keterampilan berpikir kritis: Apply / Mengaplikasikan;
keterampilan proses sains: Apply / Menerapkan konsep).
A. Mengeksplorasi Fenomena (Asinkronus)
Pembuatan ikan asin kering oleh masyarakat pesisir umumnya tidak
memperhatikan kadar garam yang digunakan. Mereka terbiasa
menggunakan kepalan tangan setiap kali menambahkan garam pada saat
pengasinan ikan. Ukuran tangan setiap masyarakat berbeda, sehingga tidak
ada standar atau takaran yang pasti untuk kadar garam yang digunakan.
Oleh karena itu, kualitas Mikrobiologi ikan asin kering berdasarkan ALT
koloni bakteri kontaminan terabaikan. Fenomena ini dapat dilihat pada
Gambar 19 berikut.
29