Page 48 - PANDUAN BAGI MASYARAKAT DALAM PENANGANAN PENGADUAN TENTANG PELANGGARAN PENCEMARAN AIR
P. 48

Penanganan Pengaduan Pelanggaran Pencemaran Air



               Usaha Negara (PTUN).

          III.5.2. Hambatan Pengaduan Pada Tingkat Pusat (KLHK)

          Jika hambatan terjadi di tingkat pusat, maka mekanisme yang dapat dilakukan
          adalah dengan menempuh upaya administratif. Dalam menempuh upaya
          administratif, pengadu harus dapat memastikan bahwa memang benar KLHK
          memiliki kewenangan atas pengaduan yang disampaikan. Kewenangan KLHK
          dapat dilihat dari: (i) pengaduan atas izin lingkungan dan izin PPLH yang
          diterbitkan oleh Menteri LHK; dan (ii) pengaduan dalam rangka oversight dan
          secondline enforcement. Adapun penjelasan atas upaya administratif sama
          dengan penjelasan bagian III.5.1 angka 2.

          III.5.3. Menyampaikan Permohonan Dengan Kemungkinan Terjadinya Fiktif
                Positif

          Secara sederhana, fiktif positif yang dimaksud disini adalah jika badan dan/
          atau pejabat pemerintah tidak menetapkan atau melakukan keputusan dan/
          atau tindakan paling lama 10 (sepuluh) hari (atau ditentukan lain oleh peraturan
          perundang-undangan) sejak berkas permohonan diterima secara lengkap,
          maka permohonan tersebut dianggap dikabulkan secara hukum. Selanjutnya
          pemohon mengajukan permohonan kepada PTUN, yang dimana putusan
          tersebut nantinya wajib diikuti oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan.
          Ketentuan ini diatur dalam Pasal 53 UU 30/2014.

          Jika pejabat pemerintahan tidak menjalankan putusan PTUN, maka menurut
          Pasal 80 ayat (2) UU 30/2014, dapat dikenai sanksi administratif sedang. Sanksi
          administratif sedang ini berupa: (i) pembayaran uang paksa dan/atau ganti
          rugi; (ii) pemberhentian sementara dengan memperoleh hak-hak jabatan; atau
          (iii) pemberhentian sementara tanpa memperoleh hak-hak jabatan.

          Sekilas ketentuan Pasal 53 UU 30/2014 sama dengan Pasal 77 ayat (5) dan Pasal
          78 ayat (5) UU 30/2014. Perbedaannya yaitu: Pasal 77 ayat (5) dan Pasal 78 ayat
          (5) digunakan dalam rangka dilakukannya keberatan dan banding, sedangkan
          Pasal 53 digunakan dalam rangkan permohonan.

          Berdasarkan  penjelasan  di  atas,  banyak  cara  yang  dapat  dilakukan  oleh


          36    Indonesian Center For Environmental Law
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53