Page 46 - PANDUAN BAGI MASYARAKAT DALAM PENANGANAN PENGADUAN TENTANG PELANGGARAN PENCEMARAN AIR
P. 46

Penanganan Pengaduan Pelanggaran Pencemaran Air



          Jika pengaduan mengalami hambatan, baik itu karena tidak diterima;
          pengaduan  masyarakat  diterima,  tetapi  tidak  diproses  sebagaimana  aturan
          Permen LHK 22/2017; tidak dilaksanakannya rekomendasi tindak lanjut hasil
          pengaduan; rekomendasi tindak lanjut hasil pengaduan tidak sesuai dengan
          harapan masyarakat; dll, maka penting bagi pengadu untuk memastikan
          instansi berwenang yang menghambat pengaduan merupakan instansi di
          tingkat pusat atau daerah.

          III.5.1. Hambatan Pengaduan Pada Tingkat Daerah (DLHK)

          Dalam hal pengaduan tidak diterima, maka perlu dipastikan apakah ada materi
          pengaduan yang belum dilengkapi. Materi pengaduan tersebut meliputi:
          identitas, lokasi kejadian, dugaan sumber atau penyebab (jika diketahui), waktu
          dan uraian kejadian, serta penyelesaian yang diinginkan. Jika seluruh materi
          pengaduan  sudah disampaikan, namun pengaduan  tidak diterima ataupun
          mengalami hambatan lainnya, maka terdapat beberapa upaya yang dapat
          dilakukan:
           1.  Menyampaikan pengaduan ke instansi yang lebih tinggi (KLHK)
               Dalam  hal  pengaduan  mengalami  hambatan  di  DLHK  kabupaten/kota
               atau provinsi, maka pengadu dapat menyampaikan pengaduan tersebut
               kepada KLHK. Hal ini dimungkinkan karena KLHK dapat memproses
               pengaduan tersebut dengan mengambilalih kewenangan DLHK Daerah
               dalam melakukan pengawasan/oversight (Pasal 73 UU 32/2009) dan
               pengenaan sanksi administratif/secondline enforcement (Pasal 77 UU
               32/2009).

               Berdasarkan Pasal 73 UU 32/2009, alasan yang mengakibatkan terjadinya
               oversight adalah ketika KLHK menganggap telah terjadinya pelanggaran
               yang serius. Dalam penjelasan Pasal 73, dijelaskan bahwa pelanggaran
               serius adalah tindakan melanggar hukum yang mengakibatkan
               pencemaran dan/atau kerusakan yang relatif besar dan menimbulkan
               keresahan di masyarakat. Sedangkan alasan dilakukannya  secondline
               enforcement, jika KLHK menganggap pemerintah daerah secara sengaja
               tidak menerapkan sanksi administratif atas pelanggaran yang serius.





          34    Indonesian Center For Environmental Law
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51