Page 26 - Arah Baru Kebijakan Penegakan Hukum Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
P. 26

Ulasan Potret Putusan Kasus Kejahatan Terhadap Satwa Liar
            Dilindungi di Indonesia Periode 2009-2019



            nmengenai perampasan tumbuhan dan satwa liar baik yang dilindungi maupun tidak
            dilindungi.  Satwa  hidup  yang  disita  negara  kemudian  ditangani  oleh  Kepala  BKSDA
            dengan 5 (lima) pilihan:
                                  14
                1.  Transfer  ke  dalam  fasilitas  pemeliharaan,  seperti  kebun  binatang,  pusat
                    penyelamatan satwa, atau pusat rehabilitasi satwa; atau
                2.  Dikembalikan  ke  negara  asal  dengan  biaya  dari  negara  asal,  apabila
                    merupakan spesimen impor; atau
                3.  Dikembalikan ke habitat alamnya; atau
                4.  Dilelang, bagi jenis-jenis yang tidak dilindungi dan bukan Appendix I CITES;
                5.  Dimusnahkan  (euthanasia)  apabila  dipandang  dapat  membahayakan  karena
                    penyakit atau sebab-sebab lain.

            Sedangkan untuk hasil sitaan berupa spesimen mati atau bagian-bagian atau turunan-
                                                  15
            turunan dari satwa liar dapat diperlakukan :
                1.  Dilelang, bagi jenis-jenis yang tidak dilindungi dan bukan Appendix I CITES;
                2.  Diserahkan kepada Museum Zoologi atau Botani apabila spesimen mempunyai
                    nilai ilmiah;
                3.  Dimusnahkan  apabila  merupakan  jenis  dilindungi    termasuk  Appendix  I,  dan
                    tidak mempunyai nilai ilmiah.

            Penanganan terhadap spesimen mati memerlukan penetapan dari pengadilan terlebih
            dahulu. Artinya, spesimen mati akan terlebih dahulu dipergunakan untuk barang bukti
            demi  kelancaran  proses  hukum.  Selanjutnya,  spesimen  mati  baru  dapat  dilelang,
            diserahkan ke Museum Zoologi atau Botani, atau dimusnahkan. Sebaliknya, BKSDA dapat
            langsung  mengeluarkan  perintah  untuk  menindaklanjuti  spesimen  hidup  hasil  sitaan
            tindak pidana satwa liar.
                                  16

            C.  POTRET PUTUSAN KASUS KEJAHATAN TERHADAP SATWA DILINDUNGI
                (2009 S.D. OKTOBER 2019)
            Dalam bagian ini, penulis akan menjelaskan gambaran mengenai tipologi pemidanaan
            atas  kejahatan  terhadap  satwa  dilindungi  yang  diperoleh  dari  hasil  rekapitulasi  dan
            analisis 150 putusan kasus kejahatan terhadap satwa dilindungi dari tahun 2009 hingga
            Oktober  2019.  Adapun  ke  150  putusan  tersebut  merupakan  seluruh  putusan  yang
            berhasil  didapatkan  penulis  dari  penelusuran  situs  Direktori  Putusan  MA  dan  SIPP.


            14    Keputusan Menteri Kehutanan No.447/Kpts-II/2003, Pasal 113 ayat (1).

            15    Keputusan Menteri Kehutanan No.447/Kpts-II/2003, Pasal 113 ayat (3).
            16    Nisyah Rizky, “Penanganan Benda Sitaan Negara dalam Tindak Pidana terhadap Tumbuhan dan Satwa Liar
               Dilindungi”, (Skripsi Sarjana Universitas Indonesia, Depok, 2009), hlm. 69.





            10 |
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31